Demi Kesejahteraan Petani Harga Jual Jagung Harus Baik

Suksesnya ekspor jagung harus dibarengi dengan harga jual jagung yang layak untuk para petanidi Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.


Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) menilai ekspor jagung merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada petani dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah bekerja keras.

Dengan ekspor ini, diharapkan kesejahteraan petani meningkat sehingga bergairah dalam berusaha tani.

"Jangan sampai produksi berlimpah tetapi harganya merugikan. Dengan ekspor ini, jelas akan menguntungkan dan mengairahkan petani," ujarnya seusai melepas 11,500 ton ekspor jagung ke Filipina bersama Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian di Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar, NTB, Selasa (20/3)

Berdasarkan Angka Ramalan (Aram) II produksi jagung tahun 2017 sebanyak 27,95 juta ton atau meningkat 18,53 persen dibanding tahun 2016 sebesar 23,58 juta ton. Tahun 2018 target dari Kementerian Pertanian diperkirakan produksi jagung nasional sebesar 30 juta ton, atau naik 7,34 persen.

Selama lima tahun terakhir dari 20014-2018, diperkirakan produksi jagung nasional tumbuh rata-rata 12,32 persen per tahun, capaian yang sangat tinggi disaat produksi pangan lain juga meningkat. Pertumbuhan produksi jagung juga diikuti dengan peningkatan pertumbuhan luas panen sejak lima tahun terakhir sekitar 11,13 persen per tahun, serta pertumbuhan produktivitas 1,57 persen per tahun.

Sasaran produksi tahun 2018 sekitar 30 juta ton, dan perkiraan kebutuhan 20,23 juta ton, maka terdapat surplus 9,77 juta ton. Komponen kebutuhan pakan masih menjadi porsi terbesar dalam kebutuhan jagung nasional. Sekitar 50-55 persen share produksi jagung terhadap bahan baku pakan ternak.

Sepuluh provinsi sentra produksi jagung nasional, menguasai sekitar 85 persen produksi nasional. Provinsi NTB sebagai salah satu sentra produksi ke-5 nasional yang berkontribusi dalam penyediaan jagung sebesar tujuh persen.

Karena produksi jagung yang melimpah di wilayah NTB, TGB mengatakan bahwa harga jual jagung harus stabil.

"Harga jual agar swasta, nasional,  BUMN, BUMD agar memberikan harga yang baik bagi petani. Pembelian harus selalu diatas HPP. Rantai produksi dijaga betul," pungkasnya. [nes]