Kondisi perekonomian nasional yang kian terpuruk, membuat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto prihatin. Serangkaian peringatan kepada pemerintah akan kondisi tersebut telah disampaikan.
- Muncul Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Emang PDIP Mau?
- Kunjungi Surabaya dan Sidoarjo, Relawan Viralkan Ganjar Biar FYP
- Agar Elektabilitas Tidak Anjlok, Ridwan Kamil Harus Membela Rakyat Bojong Koneng
Yang pasti, ujar Prabowo, pihaknya selalu memberi peringatan bahwa sistem ekonomi yang diterapkan pemerintah saat ini berada di jalan yang salah. Yakni meninggalkan pasal 33 UUD 1945.
"Karena itulah kekuatan kekayaan Indonesia tidak ada di Indonesia. Karena itu, ini semua semu. Kita semua berada dalam keadaan rawan," jelasnya.
Karenanya, perlu ada gerakan demokrasi untuk memperbaiki kondisi tersebut. Secara konkrit melakukan gerakan konstitusonal, secara hukum, damai, gagasan, dan santun.
"Saya mengajak semua pihak, kita bicara gagasan, kita bicara jalan keluar, kita bicara data fakta, dan kita bicara akal sehat. Kita harus membela kepentingan bangsa Indonesia, kita harus membela kepentingan rakyat Indonesia, kita harus membela kepentingan nasional kita, kita harus menjaga kekayaan kita, harus tinggal di Indonesia, dan harus dipergunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh hanya segelintir orang saja," papar Prabowo.
Lanjutnya, selama ekonomi nasional dinikmati hanya oleh segelintir orang maka selama itu negara dalam keadaan rawan.
"Nanti tiba saatnya mendengarkan gagasan-gagasan kita. Kita selalu memberi solusi yang nyata, solusi yang jelas. Kami percaya diri, kami punya kekuatan intelektual, kekuatan orang-orang pemikir, dan pelaku yang hebat-hebat dari PKS, Gerindra, dan PAN. Kami siap untuk memimpin negara ini dengan benar dan kembali kepada kedaulatan, kejayaan, dan kehormatan bangsa Indonesia," tegas Prabowo, seperti diberitakan RMOL. [dzk]
- Penerbangan Rute Jakarta-Kediri Segera Dibuka, Khofifah: Mudik ke Jatim Terasa Cepat Dan Nyaman
- Moeldoko Cs Belum Laporkan Hasil KLB Sibolangit Bisa Jadi Karena Kesulitan Membuktikan Legalitasnya
- Buka Debat Ketiga Capres 2024, Ketua KPU Minta Maaf