DPN Venezuela Undang Khusus CEO RMOL Jadi Pemantau Pemilu 2018

RMOLBanten. Dewan Pemilihan Nasional atau Consejo Nacional Electoral (CNE) Venezuela, mengundang secara khusus wartawan senior dan CEO Kantor Berita Politik RMOL, Teguh Santosa mewakili Indonesia untuk ikut memantau jalannya Pilpres 2018.


Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Wakil Presiden Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) ini pada tahun 2009 memantau pemilihan umum di Federasi Mikronesia. Teguh juga ikut memantau proses referandum yang diselenggarakan Kerajaan Maroko untuk memutuskan amandemen konstitusi tahun 2011.

Selain itu Teguh pun pernah menjadi petisioner di Komisi Politik Khusus dan Dekolonisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada 2011 dan 2012.

"Memantau pemilihan di sebuah negeri bukan sekadar mengamati proses pemberian suara yang terjadi pada hari pelaksanaan pemilu. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan yang berharga untuk mempelajari begaimana sistem politik di negara tertentu dibangun dan bekerja," ujar Teguh kepada RMOLBanten, Kamis (10/5)

Menurut rencana, Teguh akan mengikuti sejumlah kegiatan orientasi beberapa hari sebelum proses pemberian suara dilakukan.

Seperti diketahui, pada 20 Mei mendatang Republik Bolivarian Venezuela tengah bersiap-siap menghadapi pemilihan presiden (Pilpres). Di era Revolusi Bolivarian, ini adalah Pilpres keenam yang ditandai dengan kemenangan Hugo Chavez di akhir era 1990an.

Dewan Pemilihan Nasional , satu dari lima lembaga tinggi negara di Venezuela, telah menetapkan empat calon presiden yang akan berlaga di arena Pilpres 2018.

Keempatnya yaitu petahana Nicolas Maduro dari Partai Uni Sosialis Venezuela (PSUV), Henri Falcon dari Partai Progresif, calon independen Javier Bertucci, dan tokoh gerakan Chavista, Reinaldo Quijada.

Jadwal Pilpres 2018 Venezuela sempat mengalami perubahan. Awalnya direncanakan pada bulan Desember 2018, kemudian dimajukan ke tanggal 22 April, sebelum akhirnya ditetapkan pada tanggal 20 Mei. [dzk