Pasar Murah Tunggu Jadwal WH-Andika

RMOLBanten. Pasar murah yang akan digelar Disperidag Banten di delapan kabupaten/kota masih menunggu kepastian jadwal Safari Ramadhan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.


Selain di delapan titik tadi, kata Babar, pihaknya juga tetap akan menggelar pasar murah di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B),Curug, Kota Serang.

"Kalau yang sudah-sudah, (pasar murah) itu di minggu kedua Ramadhan. Jadi bedanya dengan tahun lalu, kalau yang di KP3B tetap, cuma kita berencana buka juga di kabupaten dan kota," imbuhnya.

Dijelaskan Babar, pasar murah itu digelar dengan tujuan memudahkan masyarakat yang kurang mampu membeli bahan-bahan pokok. Sekaligus antisipasi naiknya harga sembako yang acap terjadi pada bulan Ramadhan.

"Kita berharap masyarakat (kurang mampu) dapat mendapatkan manfaat pasar murah. Mengenai adanya kenaikan sejumlah komoditas pada puasa ini, kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota," terangnya.

Ia juga mengaku dalam waktu dekat akan menggelar rapat koordinasi dengan beberapa instansi dan kementerian terkait persiapan hari besar. Sementara, untuk mengantisipasi harga-harga kebutuhuan pokok yang terus naik, sejumlah upaya terus dilakukan Pemprov. Salah satunya mensosialisasikan pembelian daging beku.

Terpisah Kepala Distan Banten, Agus M Tauchid meminta kepada masyarakat untuk tidak takut membeli dan mengkonsumsi daging beku. Ia juga menilai produk daging beku lebih higienis.

"Kata siapa daging beku nggak enak. Justru kita mau kampanyekan dan memberikan edukasi jika daging beku itu layak dikonsumsi, sehat dan higienis," imbuhnya.

Mengenai stok daging jelang Ramadan, kata Agus, untuk daging sapi baru mencapai 3 ribu ton. Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok daging Bulog dan importir masih mencukupi.

"Untuk stok daging kerbau di Banten masih melimpah. Sama juga untuk dagung unggas dan telur stok masih aman," ujarnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, untuk stok beras pada Mei hingga Juli bahkan Agustus di Banten masih relatif aman. "Jadi Ramadhan ini (beras) masih cukup," jelasnya.

Namun untuk harga jual beras, pihaknya harus mewaspadai pergerakan pasar antar provinsi. Ia juga mengungkapkan, khusus cabai dan bawang merah, Banten masih mengandalkan pasokan dari luar provinsi. Hal itu disebabkan produksi cabai dan bawang di Banten hanya sampai 20 persen.

"Produksi cabai Banten 15 persen dan bawang merah 5 persen. Kita berharap rantai distribusi tidak terganggu," pungkasnya.[mor]