Situs KPU Down Dan Lucu-Lucuan Respon KPU

ENTAH apa yang terjadi, tetiba KPU menyatakan server IT mereka terkait perhitungan hasil pilkada pada tautan https://infopemilu.kpu.go.id/ telah diserang oleh pihak lain yang tidak senang hasil Pilkada.


Ini jelas menggelikan. Bagaimana mungkin ada pihak yang bisa mendapat manfaat dari mengganggu hasil di situs KPU? Karena faktanya KPU juga melakukan perhitungan manual dan melakukan rekapitulasi atas hal itu.

Hasil yang berbeda di situs perhitungan (online) tidak akan bisa membatalkan hasil perhitungan manual karena perhitungan kertas suara secara langsung inilah yang valid.

Lalu untuk apa ada pihak yang ingin melakukan perubahan pada data online kalau nyatanya secara offline mereka kalah? Mereka tidak akan jadi pemenang. Bahkan kalau situs online mati selamanya pun, tidak ada masalah karena tetap hasil offline yang akan digunakan sebagai acuan hasil akhir untuk menyatakan pemenang.

Lalu apa gunanya pihak yang diduga kalah menyerang situs?

Yang paling mungkin terjadi adalah jika ada pihak di lapangan yang merekayasa hasil perhitungan manual atau perhitungan offline.

Lalu untuk bisa melegitimasi hasil kecurangan lapangan, maka dilakukan rekayasa agar data online juga menampilkan hasil yang sama dengan data offline. Artinya justru pihak yang memiliki akses ke dua sisi yaitu offline dan online yang patut diduga tidak senang atau berkepentingan dengan data aktual hasil pilkada sesungguhnya.

Rekayasa online dibutuhkan untuk bisa menjustifikasi rekayasa offline. Mungkinkah pihak yang secara faktual menang di lapangan merasa perlu merekaya hasil online? Jelas tidak.

Hanya pihak yang faktualnya kalah, yang merasa perlu menggiring opini menang lewat survei dan quick count, lalu menyerang data online agar menyajikan hasil yang senada. Itulah kemungkinannya! Lalu siapakah itu? [***]



Teuku Gandawan
Direktur Eksekutif Strategi Indonesia