Direksi BPJS Kesehatan Turun Gunung Kekantor Cabang Serang

RMOLBanten. Direksi BPJS Kesehatan terjun meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan. Tidak hanya meninjau, direksi pun turut melayani langsung para peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang datang berkunjung.


Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami," ujar Deputi Direksi Bidang Akuntansi BPJS Kesehatan Heru Chandra usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor Cabang Serang, Jum’at (6/7).

Ke depannya kata Heru, para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan.

"Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” tambahnya

Dalam kesempatan tersebut, para Direksi dan senior leader BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).

Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Heru.

Menurut Heru, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia.

Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman yang sudah berjalan 120 tahun, baru mengcover 85 persen populasi penduduk. Austria sudah berjalan 79 tahun, mengcover 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.
 
Saat ini lanjut Heru, program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia. Jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan.

"Karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” kata Heru.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri; 9.881 Puskesmas, 5.023 dokter praktik perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap, 643 Klinik Rawat Inap, 20 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 RS dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, dan 1.079 Optik. [dzk]