RMOLBanten. Anggota DPRD Banten yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Kesehatan Cilegon, Suminar mengakui, layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon buruk. Suminar tak bisa menutupi kekecewaannya ketika melakukan kunjungan kerja beberapa waktu didapati antrean panjang dan penumpukan pasien."Kemarin ibu (Suminar) ke RS (RSUD Cilegon) itu negur kenapa pendaftaran pasien masih manual," katanya kepada Kantor Berita RMOL Banten, Kamis (12/7).
- Waspadai Pancaroba, Dosen IKM Ingatkan Jaga Imunitas Tubuh
- Waspada Lonjakan Covid-19, Anwar Sadad Minta Semua Pihak Siapkan Prasarana
- Menkes Minta Kepala Daerah Prioritas Vaksinasi Untuk Lansia
"Kenapa tidak alat pendaftaran yang otomatis, disitu terjadi penumpukan pasien," katanya kesal.
Karena itu, dirinya minta pihak RSUD dan Dinkes Cilegon untuk merubah dan memikirkan agar tidak merepotkan pasien dan keluarganya.
"Harus segera dilakukan pola perubahan. Ini kepentingan masyarakat banyak. Layanan dasar, kesehatan jangan dipersulit. Dipermudah. Saya minta kasus penumpukan antrean pendaftaran pasien jangan terjadi lagi," tandasnya.
Dikatahui, pemandangan tidak wajar terlihat di RSUD Cilegon. Ratusan pasien nampak menumpuk dilantai bawah, dekat dengan loket pasien. Pantauan Kantor Berita RMOL Banten, nampak terlihat keluarga pasien sedang menulis daftar nama untuk mendapatkan nomor antrean kepada petugas loket.
Bahkan tak sedikit pasien, yang datang sejak subuh pukul 05.00 WIB. Mereka datang dari berbagi pelosok diwilayah Kota Cilegon. Mereka rela datang lebih awal,agar mendapatkan nomor urut antrean kecil. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Aktif Covid-19 Turun 8.321 Orang, Tambahan Meninggal Harian 574 Kasus
- WHO Catat 180 Ribu Nakes di Seluruh Dunia Meninggal Akibat Covid-19
- Satgas Covid-19 Minta Pemudik Isolasi Mandiri Lima Hari di Rumah