Imin Ngancam Sambil Nyengir- Jokowi Kasih Jempol

RMOLBanten. Muhaimin Iskandar lagi harap-harap cemas tingkat tinggi. Target jadi cawapresnya Jokowi masih menggantung. Padahal pendaftaran capres mendekati injury time. Sambil senyum-senyum, Ketum PKB itu pun mengancam Presiden Jokowi. Bahaya kalau tak memilihnya sebagai cawapres, karena Jokowi bisa kalah. Sampai sekarang, tanda-tanda Jokowi memilih Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar belum kelihatan lagi. Atau belum diperlihatkan. Istana memang beberapa kali memberi kode. Dengan mengungkapkan karakter si cawapres terpilih. Tapi kodenya sulit ditebak. Malah makin bikin penasaran. Karena mungkin tiap kandidat merasa akan dipilih. Terakhir, Jokowi mengungkapkan sosok cawapres sudah mengerucut menjadi 5 nama. Siapa 5 nama itu, masih belum diungkap. Sebelumnya, Jokowi memang pernah memberi sinyal cawapres kepada Cak Imin. Saat mengajaknya meninjau kereta Bandara awal tahun lalu. Kala itu, Jokowi bahkan memberikan pujian kepada Cak Imin. Dengan acungan jempol. Sampai dua kali di tempat yang berbeda. Tapi setelah itu kode itu menghilang sama sekali. Malah belakangan, Cak Imin seperti ditinggalkan. Soalnya, beberapa pengurus PDIP menyebut, nama Cak Imin sudah tidak ada di kantong Jokowi.


Wajar jika kemudian Cak Imin makin cemas. Apalagi belakangan ini, nama Mahfud MD makin santer bakal jadi cawapres Jokowi. Bekas Ketua MK itu dianggap sebagai jalan tengah. Karena bisa meningkatkan elektabilitas, dekat dekat umat dan bisa diterima banyak pihak. Apalagi PDIP memberi menyatakan tak meragukan kemampuan Mahfud.

Tapi Cak Imin bukan politikus kemarin sore. Bekas menakertrans itu sepertinya sudah mempersiapkan skenario terburuk jka ia tak dipilih. Akhir-akhir ini ia mulai bersafari menemui bos-bos parpol. Seperti Ketum PDIP Megawati, Ketum Nasdem Surya Paloh dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Tak hanya partai koalisi, Cak Imin juga bertemu Ketum PAN Zulkifli Hasan dan PKS.

Meski begitu, Cak Imin menegaskan PKB masih mendukung Jokowi. Kata dia, dari awal PKB sudah mendukung Jokowi dengan mengajukan proposal Join. Singkatan dari Jokowi-Cak Imin. Dia pun mengaku masih optimis dipilih sebagai cawapres. Soalnya, ia memprediksi Jokowi akan kalah jika tak memilihnya.

"Buktikan saja nanti. Kalau enggak Join, bahaya. Nanti kalah sama lawannya," kata Cak Imin, di kompleks Parlemen Jakarta, kemarin.

Menindaklanjuti pernyataan Imin ini, wartawan pun meminta tanggapan Jokowi. Apa katanya? Sekali lagi, Presiden kita ini cuma memberi tanda jempol sambil senyum-senyum, seusai menghadiri acara Hari Koperasi ke-71 di Indonesia Convention Center, BSD, kemarin.

Cak Imin kemudian menceritakan hasil pertemuannya dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Termasuk kemungkinan PKB dan Golkar berada di luar koalisi pendukung Jokowi. Apa hasil pertemuannya? Dia bilang, pertemuan itu fokus pada dua hal. Saling mendukung. Jika Airlangga atau Cak Imin tak jadi cawapres Jokowi, Golkar-PKB akan kembali bertemu untuk melakukan evaluasi.

Pada pertemuan itu, Cak Imin memang pamer soal tiket VIP menuju Pilpres. Golkar punya 14 persen dan PKB 9 persen. Jika ditotal sudah 23 persen. Cukup untuk mengusung capres-cawapres sendiri.

Apakah tiket VIP itu akan digunakan di luar poros Jokowi? Dia bilang dalam politik serba mungkin. Semuanya tergantung kondisi cawapresnya. Kalau diterima bisa saja digunakan. Soal namanya yang disebut sudah tidak dikantong Jokowi, Cak Imin enggan menanggapi. Dia bilang tak ada yang tahu isi kantong Jokowi.

Soal Mahfud MD, Cak Imin juga enggan berkomentar. Dia bilang posisinya tidak dalam menerima atau menolak.

"Semua ada di kantung Presiden. Jadi tunggu saja," ujarnya. Meski begitu, Cak Imin menegaskan partainya tetap pada skenario mendukung Cak Imin. "Sampai hari ini kiai dan PKB tetap pada JOIN. Proses dan prospeknya kita tunggu saja," tuntasnya.

Diakui atau tidak, PKB tampaknya terganggu dengan kemunculan Mahfud MD. Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, sosok Mahfud tidak mempresentasikan kalangan Nahdlatul Ulama. Menurut dia, yang merepresentasikan suara kalangan warga NU adalah Cak Imin.

"Kalau PKB, partai yang lahir dari NU, jelas hasilnya lewat PKB. Yang jelas PKB atau para kiai memandatkan ke Cak Imin," ujarnya.

Sementara itu, Airlangga menepis pembicaraan soal kemungkinan mengusung capres selain Jokowi. Dia bilang, jika Golkar dan PKB berkoalisi memang langsung mendapatkan tiket VIP. Hanya saja, tiket tersebut digunakan untuk menguatkan Jokowi.

"Baik di jilid satu maupun kedua," kata Airlangga, di kantor DPP Golkar, Jakarta, kemarin. Soal cawapres, Golkar menyatakan sepenuhnya menyerahkan kepada Jokowi.

Jokowi sebelumnya meminta publik bersabar menanti siapa cawapres yang akan dipilihnya. "Mbok sabaaarrr dulu, kan paling tinggal seminggu, dua minggu, tiga minggu lagi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu kemarin. Menurut Jokowi, saat ini ada lima nama kandidat cawapres yang masuk pertimbangan. [RM]