Ratu Tatu Akan Tutup Industri Yang Buang Limbah Ke Sungai

RMOLBanten. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang merespons cepat keluhan masyarakat terkait kondisi hilir Sungai Ciujung dan Cidurian yang menghitam dan bau. Tim yang dipimpin langsung Kepala DLH, Sri Budi Prihasto terjun langsung dan menemukan sejumlah industri yang membuang limbah ke sungai tidak sesuai aturan. Budi mengaku mendapat perintah langsung dari Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah untuk meninjau dan menindaklanjuti pencemaran di Sungai Ciujung dan Cidurian. Dari hasil pantauan Selasa (24/7), beberapa daerah aliran sungai di hilir Sungai Ciujung dan Cidurian memang kondisinya menghitam dan bau.Namun sebagian besar ke arah hulu masih relatif normal,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita RMOL Banten, Rabu (25/7).


Sebagai penguat data dan analisa, sampel air sungai sudah kita ambil dan segera dilakukan uji laboratorium,” ujarnya.

Budi membenarkan bahwa ada sejumlah perusahaan yang diduga kuat melanggar aturan dan membuang limbah ke aliran sungai, sehingga kondisinya menghitam dan bau.

Pada bagian hulu, diklarifikasi beberapa perusahaan sebagai penyebab, terutama industri tekstil,” ujarnya.

Ia menegaskan, sesuai instruksi dan arahan Bupati Serang, perusahaan yang diketahui dan dibuktikan telah melakukan pencemaran sungai, akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Akan segera diarahkan, ditekankan, dan diberi sanksi,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengancam akan menutup perusahaan yang bandel dan membuang limbah berlebihan ke sungai.

Mereka, perusahaan yang melanggar aturan pernah kita tegur dan ditugaskan melakukan perbaikan sistem pembuatan limbah. Kalau tidak dan masih terus melanggar, kami akan tutup,” tegas Tatu.

Tatu mengatakan, persoalan pencemaran Sungai Ciujung dan Cidurian memang tidak pernah tuntas, padahal DLH terus melakukan penanganan dan cukup keras mengultimatum perusahaan.

Sampai tahun kemarin kan ada pabrik ditutup, dan kita sebetulnya memberi solusi kepada perusahaan untuk memperbaiki sistem pembuangan limbah,” ujarnya.

Masalah Sungai Ciujung memang terhitung kompleks. Jika dilihat dari debit air saat ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya dan sedang masuk di musim kemarau.

Tetap instruksi dari saya selaku kepala daerah harus dipantau ketat, karena dampaknya kemana mana. Air sungai di kita masih dipakai oleh masyarakat,” katanya. [mor]