Taufik Latama- Sukses Berkat Dana Wirausaha Pemula

RMOLBanten. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Ungkapan yang diambil dari kata Man Jadda Wajada” ini benar-benar dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seorang penerima dana Wirausaha Pemula (WP) Gorontalo.


Keyakinan Taufik mulai mendapatkan jalan terang. Pada tahun 2015 Ia mendapatkan bantuan modal program wirausaha pemula (WP) dari Kementerian Koperasi dan UKM. Memang tidak banyak, hanya Rp 6 juta, namun baginya bantuan sangat berarti untuk menambah modal usahanya.

Dana tersebut oleh Taufik digunakan untuk mengembangkan usahanya di bidang kerajinan souvenir, bantal, dan tote bag. Kini, Taufik telah memiliki karyawan 10 orang dengan omzet per bulan mencapai Rp 8 juta.

Bukan hanya itu, dalam rangka mengembangkan usahanya, Taufik yang memiliki tempat usaha di Kelurahan Siendeng, Kota Gorontalo itu juga telah memiliki 3 UKM binaan.

Untuk memasarkan produknya Taufik, selain dor to dor, juga memanfaatkan pemeran-pameran baik yang dilakukan pemerintah pusat, daerah maupun swasta.

Produk-produk karya Taufik bahwa sudah banyak di pajang di gedung Smesco Indonesia, Jakarta. Bahkan, produknya masuk dalam salah satu yang dipilih untuk menyemarakkan Asian Games 2018.

Di ajang olah raga ini, Taufik menyiapkan sejumlah souvenir unggulan, yakni alat musik asal Gorontalo yang dilukis dengan nuansa Asian Games 2018.

Kedepannya, Taufik ingin mengembangkan pemasarannya melalui sistem online. Karena itu, dalam pelatihan yang diikuti 80 peserta tersebut ia tampak serius.

Sementara itu, seorang instruktur pelatihan dari Blanja.com, Nala mengatakan pelatihan e-commerce ini untuk membuka wawasan pelaku KUKM dan wirausaha pemula tentang pentingnya dunia maya dalam memasarkan produknya.

Sebagai edukator, kata Nala, pihaknya lebih mengajarkan akan pentingnya pemasaran produk melalui online. Sebab, selain murah atau hemat biaya, manfaatnya sudah teruji.

Menurut Nala, sebagian besar pelaku KUKM kita belum melek teknologi, bahkan mereka banyak tidak memiliki email, nomor rekening bank, packaging produknya belum bagus, dan lainnya. Kelemahan-kelemahan ini membuat mereka tidak ‘pede’,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten 3 bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Pemprov Gorontalo, mengatakan perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kalangan dunia usaha, termasuk pelaku KUMKM.

Untuk menghadapi itu, pelaku KUMKM khususnya di wilayah Gorontalo mesti kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk dan pemasarannya.

Karena itu, kami mendukung penuh pelatihan e-commerce ini. Semoga dengan pelatihan ini, pelaku KUMKM khususnya di Gorontalo semakin berkembang dan mampu mengurangi angka kemiskinan,” pungkasnya. [dzk]