Menteri Ekonomi Iran Masoud Karbasian menjadi menteri kedua yang dilengserkan parlemen Iran melalui mosi tak percaya. Tiga minggu lalu, parlemen juga menggulingkan Menteri Tenaga Kerja Ali Rabiei melalui proses serupa. Parlemen Iran satu suara memilih untuk memberhentikan Masoud Karbasian dari jabatannya di tengah krisis ekonomi yang terjadi.Ia ditargetkan oleh mosi tidak percaya atas masalah dalam sistem perbankan, peraturan pajak dan kegagalannya untuk memperbaiki ekonomi.Karbasian kehilangan suara kepercayaan parlemen dengan 137 suara ke 121 dengan dua abstain. Hasilnya disiarkan langsung di radio negara.
- Jenderal Polisi jadi Korban Kericuhan Unjuk Rasa Warga Rempang di BP Batam
- Pulang ke Tanah Air, Jemaah Haji Indonesia Tidak Dikarantina 21 Hari
- Jalani Ekspedisi Keliling Dunia 214 Hari, Ini Rute yang Dilalui KRI Bima Suci
Pengenaan kembali sanksi oleh AS setelah penarikannya dari kesepakatan nuklir 2015 telah memperparah krisis.
Presiden Rouhani, seorang moderat politik, sedang menghadapi kritik dari kelompok garis keras tetapi juga dari dalam blok reformis yang mendukung pemerintahannya.
Elias Hazrati, dari faksi Harapan reformis, termasuk di antara mereka yang melanggar pangkat untuk memilih pemecatan Karbasian. Dia menuduh pemerintah gagal merencanakan dampak penuh sanksi.
"Kami belum siap dan kami tidak siap sekarang. Satu-satunya orang yang bisa kami tangani adalah menteri ekonomi. Kalau tidak, presiden harus diberhentikan," katanya dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita AFP. [RMOL]
- Banjir Bandang Terjang Kota Batu, 5 Warga yang Hanyut Ditemukan Selamat
- Taliban Duduki Kabul, Ashraf Ghani Angkat Kaki dari Afghanistan
- Protes soal Gaji, Dokter di Inggris Mogok Kerja 72 Jam