Terkait temuan sumur bor lagi di wilayah Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Jabanusa (Jawa Bali Nusa Tenggara) berupaya mempercepat dalam tahap ekplorasi.
- Pemkot Semakin Masif Fasilitasi Pemasaran UMKM di Kota Surabaya
- Ekonom UGM Sebut Tiga Syarat Ekonomi Indonesia Tumbuh Dengan Kurva V
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2022 Tertolong Ramadan dan Idulfitri
"Jika terbukti ekonomis, maka akan masuk tahap ekploitasi, dimana proses dari pengeboran hingga akhir dibutuhkan waktu 5 tahun," ujarnya, Rabu (30/1).
Pada tahun 2019, lanjutnya, memang ada 4 titik yang masuk tahap ekplorasi. Satu di antaranya berada di Jawa Timur, tepatnya di Lapindo Sidoarjo yang baru digarap temuannya pada akhir Desember 2018.
Menurutnya, Pulau Jawa di wilayah Jawa Timur merupakan salah satu tempat terbesar pengeboran.
Jawa Timur menjadi ujung tombak produksi minyak mentah nasional dengan kontribusi 30% dari total produksi minyak mentah nasional.
"Lebih dari pada itu, kita juga tetap memperhatikan tanggung jawab sosial kita terhadap masyarakat setempat. Memang kontrak kita hanya sebatas bagi hasil. Ini yang mengatur antara menteri keuangan dengan Pemda setempat," ungkapnya.
Kendati demikian, SKK migas tetap bertanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
"Misalkan saja di Jatim kita pernah memberikan fasilitas pengembangan bio gas, kemudian ada pengembangan daerah wisata," tutupnya.[aji]
- Ketersediaan Kedelai Dispastikan Cukup untuk Kebutuhan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
- Bank Jatim Perkuat Sinergi Bersama Perusahaan Ekspor Indonesia Jawa Timur
- Pemerintah RI Dapat Setoran Pajak Digital Hingga Rp15,68 Triliun dari Google CS