ITS Joint Degree Dengan Mokpo National University

Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memulai pelaksanaan kelas program joint-degree bersama Mokpo National University (MNU), Korea di Aula BG Munaf Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS, Senin (1/7).


Ketika lulus nantinya, para mahasiswa tersebut akan mendapatkan dua gelar sekaligus yaitu Sarjana Teknik (ST) dari ITS dan Bachelor of Engineering (BEng) dari MNU.

Sekitar 83 SKS (Satuan Kredit Semester) akan diberikan oleh ITS dan 62 SKS nantinya disampaikan oleh MNU. Untuk meringankannya, para mahasiswa nantinya juga dapat mencicil beberapa SKS yang akan diberikan oleh MNU di ITS, sebelum mereka berangkat ke Korea mulai dari semester tiga.

Oleh karena itu, kita nantinya juga akan mengundang beberapa dosen dari MNU untuk menyampaikan perkulihaannya di ITS untuk memenuhi SKS dari MNU,” ucap Wasis.

Pada progam perdana ini, terdapat 29 mahasiswa yang akan mengikuti program tersebut. Namun, Wasis menyebutkan bahwa khusus untuk progam ini ITS akan menerima calon mahasiswa baru tahun 2019 ini dari jalur Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) sebanyak 40 orang.

Selain progam joint-degree ini, Teknik Perkapalan ITS juga membuka kelas internasional yang relatif lebih terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi mancanegara.

Sebab kalua lewat program joint-degree seperti ini hanya terikat pada kerja sama dengan satu perguruan tinggi mancanegara,” ungkapnya.

Dalam kuliah awal berupa summer course yang dihelat hingga 22 Juli 2019 ini juga menghadirkan dua dosen dari MNU, yakni Prof Sol Ha dan Prof Kyung Seok Byun.

Sementara itu, Wakil Rektor I ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT, mengaku bahwa progam joint-degree ini merupakan hal yang menarik bagi ITS. Biasanya joint-degree dilakukan pada jenjang Master (S2), namun kali ini dilakukan pada jenjang sarjana.

Menurut guru besar Teknik Elektro ini, hal tertsebut juga akan berdampak baik kepada mahasiswa. Pasalnya, mereka nantinya juga dapat mengenal dunia luar dengan lebih cepat dan menyerap berbagai ilmu dan kebiasaan yang baik dari masyarakat luar yang nantinya dapat diterapkan kembali di Indonesia. Mulai tahun ini juga, ITS membuka kelas internasional di 15 departemen yang ada,” pungkasnya.[isa/aji