Arab Saudi semakin yakin Iran menjadi dalang di balik serangan yang menyebabkan kebakaran di dua fasilitas minyak Aramco Saudi.
- Tim SAR Menemukan 74 Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
- Diserang Hoax Dan Disebut Meninggal, Dahlan Iskan: Tega Bener Yang Bikin Berita
- Bencana NTT, Tim SAR Temukan 138 Orang Meninggal Dunia dan 61 Orang Masih Hilang
Baca Juga
Seorang pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan Kerajaan Arab Saudi telah bergabung dengan Konstruksi Keamanan Maritim Internasional yang diusung AS menyusul Australia, Bahrain, dan Inggris.
Sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency, Rabu (18/9), koalisi maritim tersebut dibentuk AS setelah insiden perebutan kapal tanker Inggris di Teluk Persia, khususnya Selat Hormuz yang dikuasai Iran.
Arab Saudi sendiri bergabung dengan koalisi ini setelah serangan di dua fasilitas pemrosesan minyak Aramco di lokasi berbeda, yang menyebabkan pasokan minyak dunia berkurang dan harga minyak dunia naik.
Meski kelompok pemberontak Yaman, Houthi telah mengklaim serangan tersebut, baik Arab Saudi maupun Amerika Serikat yakin bahwa Iran adalah dalang dibalik serangan mengingat Houthi sendiri didukung.
Tudingan Arab Saudi juga dibuktikan dengan senjata yang digunakan untuk menyerang adalah buatan Iran.
Menanggapi hal ini, Presiden Iran Hassan Rouhani menyanggah tudingan tersebut dan mengatakan serangan tersebut ditujukan Houthi untuk mengakhiri Perang Yaman yang telah berlangsung lama. [mkd]
- Dalam Satu Malam, Militer Ukraina Hancurkan 20 Drone Buatan Iran yang Diluncurkan Rusia
- Kutuk Keras Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, MUI Minta Tidak Dikaitkan Dengan Agama
- Rizal Ramli, Menteri Era Gus Dur Meninggal Dunia