Pakai Kaos Bonek- Gus Hans Sebut GBT Memang Bau Sampah

Wakil Ketua DPD Golkar Jatim Zahrul Azhar Asad (Gus Hans) menilai Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) memang bau sampah. Hal itu dia ketahui dari kunjungannya bersama Menpora Zainuddin Amali ke Stadion GBT, Minggu (3/11).


Gus Hans berdiri di dekat Menpora saat baru menapaki tangga lobi luar arah masuk pintu utama VVIP, kemudian berpindah ke belakang Menpora wartawan mewawancarai Zainuddin Amali.

Gus Hans yang dikenal sebagai bakal calon walikota Surabaya itu mengatakan, dia berada di Stadion GBT karena diajak Menpora Zainuddin Amali yang tak lain adalah Plt Ketua DPD Golkar Jatim.

"Kan saya wakil ketua beliau, wakil ketua Golkar Provinsi Jatim. Dan dia tahu saya aktif di dunia sepak bola. Saya presiden Football for Peace Interfaith Indonesia. Karena beliau tahu kapasitas saya membahas soal sepak bola, maka tadi sekalian ikut ke GBT. Dan itu pun tadi diajak lagi oleh Pak Menteri ke Grahadi (rumah dinas Gubernur Jatim),” ujarnya.

Gus Hans juga menyayangkan Menpora tidak dapat memasuki Stadion GBT.

"Beliau adalah pejabat negara yang mestinya mendapat perlakukan lain daripada yang lain. Tujuannya baik untuk mencari kebenaran isu yang selama ini beredar (soal bau sampah). Karena semua itu bisa dicarikan jalan keluarnya asalkan komunikasi yang baik antara pemkot, pemprov, dan pemerintah pusat,” ujarnya.

Terhadap adanya opsi stadion alternatif di Kanjuruhan Malang usulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gus Hans berharap GBT tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Kalau bicara sepak bola kan bicara industri, berkaitan infrastuktur, hotel, dan sebagainya. Maka kita harus pahami bahwa tidak semua sempurna. Di GBT ini kekurangannya bau (sampah). Sama akses dari tol menuju ke lokasi, itu tidak ada indah-indahnya sama sekali. Padahal, citranya Bu Risma ahlinya taman. Kok venue level internasional melalui akses sepetrti itu yang tidak indah,” ujar Gus Hans yang namanya telah direkomendasikan oleh DPD Nasdem Surabaya ke DPP Nasdem untuk maju ke Pilwali Surabaya.

"Kan nanti namanya Bu Risma yang jatuh,” pungkas Gus Hans. [mkd]