Ada alasan khusus di balik pemilihan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.
- Panaskan Mesin Partai, Gerindra Kabupaten Probolinggo Target 10 Kursi Parlemen
- Omicron Mengancam, DPRD Jatim Minta PMI Yang Datang Diawasi Ketat
- Pilpres 2024 Diramalkan Akan Ada Tiga Calon
Menurutnya, dunia pendidikan Indonesia harus mampu menyikapi disrupsi teknologi dan manajemen pendidikan juga sudah saatnya harus dikelola dengan teknologi. Namun, perubahan tersebut tidak boleh menggeser tujuan pendidikan untuk membangun karakter dan jati diri bangsa.
"Untuk menghasilkan lompatan kemajuan dalam pendidikan nasional itu, dibutuhkan figur yang berani mendobrak hal-hal yang monoton," ujar Jokowi merujuk pada Nadiem, sebagaimana dikutip dari media sosial pribadinya, Rabu (6/11), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Dengan dijadikannya Nadiem sebagai Mendikbud, Jokowi berharap dan optimis bahwa kemajuan pendidikan dapat dicapai.
Sementara itu, Nadiem mengungkapkan ada lima prioritas yang akan ia lakukan dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah pengembangan teknologi. Menurutnya, pengembangan teknologi yang menggantikan guru adalah salah total.
"Teknologi itu untuk memperbaiki, meningkatkan kapasitas, bukan untuk replace atau menggantikan," ujarnya dalam Rapat Kondolidasi yang dilakukan Kemenko PMK pada Kamis (31/10). [mkd]
- ARCI Cagub Jatim 2024: Duet Khofifah Emil Jilid II Potensi Menang
- PKS Mencatat Jaring Pengaman Sosial Kaum Ibu Masih Lemah di 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf
- Silaturahim PKS ke PWNU, Ketua DPW PKS Jatim Sampaikan Visi Partai Islam Rahmatan Lil Alamin
ikuti update rmoljatim di google news