Kalimat Presiden Joko Widodo yang menyebut "hati-hati 2024" setelah menyapa Sandiaga Uno ditanggapi santai oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Menurut dia, sinyal politik yang dilempar Jokowi ke Sandiaga itu sangat wajar.
- Survey KedaiKOPI: Persetujuan Publik terhadap Presiden Perempuan Naik
- Apresiasi Khofifah Kemiskinan Di Jatim Turun, Ketua Gerindra Jatim: Ini Momentum Berlari Kencang
- Pemilu 2024, MUI Ingatkan Bahaya Politik Identitas
"Itu kan artinya ekspresi Pak Jokowi pada saaat disitu, kita menanggapi positif lah. Insya Allah itu bisa benar dan bisa salah," kata Lulung saat di Surabaya pada Rabu (22/1).
Dikatakan Lulung, dirinya juga menangkap bahwa manuver politik tersebut adalah untuk memecah perhatian publik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, Jokowi menyadari bahwa popularitas Anies cukup tinggi. Karena itu harus dialihkan kepada Sandiaga Uno.
lulung menegaskan, peta politik kedepan masih bisa cair. Semua kemungkinan masih bisa terjadi, karena Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih panjang.
"Ini kan masih panjang dan lama. Karena kan Pak Jokowi tahu, Anies ini sangat kuat. Bagaimana memecahkan suara orang dari seluruh Indonesia ini, kemudian dengan strategi itu. Pasti bisa berubahlah, komitmen batu tulis saja bisa berubah," pungkasnya.
Sebelumnya Jokowi dalam sebuah acara menyinggung potensi Sandiaga Uno sebagai penggantinya di 2024. Pernyataan itu ramai dan masih menjadi perbincangan khalayak ramai.
Jokowi menyampaikan itu dalam acara pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Raffles Hotel Jakarta, Rabu lalu (15/1).
- Ganjar-Mahfud Diarak Pawai Kebudayaan Menuju KPU
- Putusan MK, JMSI Dukung Penuh Dewan Pers
- Kontroversi Politik: PDIP dan Ganjar-Mahfud Terlibat dalam Skandal Manipulasi Demokrasi