BPBD Probolinggo Targetkan, Semua Desa Jadi Desa Tangguh Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo lesehan bareng Jurnalis, untuk ngobrol tentang mitigasi bencana yang ada di 24 kecamatan. Ngobrol bareng itu, dilakukan dikedai Ant, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.


Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, menyebutkan selama dua tahun ini BPBD berbenah ke dalam, untuk penerimaan dan penyampaian informasi serta penanggulangan bencana. Apalagi, BPBD memfokuskan Tim Respon Cepat (TRC), termasuk sertifikasi untuk petugas lapangan.

"Karena tidak semua orang bisa dan memiliki kemampuan penanganan korban bencana. Jadi penting untuk memilih orang-orang yang tepat, seperti pencarian korban hilang di gunung, tidak semua orang punya kemampuan mendaki dan memahami medan pegunungan," jelas Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (23/01) siang.

Menurut Anggit, kedepan pihaknya akan mengembangkan mitra kebencanaan dengan pihak luar, termasuk para jurnalis. Entah itu, teknis peliputan dan publikasi masalah bencana.

"Agar persamaan persepsi bisa terjalin, sehingga tidak semakin membuat cemas dan panik masyarakat, khususnya para korban," katanya.

Saat ini, salah satu program yang telah dibentuk adalah Desa Tangguh Bencana (Desatana) sebanyak 44 desa dari total 325 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Probolinggo.
"Destana akan terus ditambah setiap tahunnya, dengan harapan seluruh desa memiliki kader tangguh bencana,"pungkasnya.