Sindiran Presiden Joko Widodo pada menterinya untuk tidak asal berbicara, merupakan indikasi kuat bakal memecat Yasonna H. Laoly sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
- Bagikan Ratusan Kaos Prabowo-Gibran, TKN Optimis Menang Satu Putaran
- Dapat Nomor 1 Paslon QA Yakin Menang di Pilkada Gresik 2020
- Sukseskan Pemilu, Pj Wali Kota Ali Kuncoro Jamin ASN yang Dipimpin Netral
Seperti dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Demokrasi (Prodem), Satyo Purwanto dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/1), Yasonna sama sekali tidak memiliki etika yang baik sebagai pejabat publik lantaran selalu berbicara pada posisi yang berbeda, satu sisi sebagai menteri dan satu sisi sebagai petugas partai.
"Ya politik itu kan ukurannya etika ya, nah pejabat politik seperti menteri itu kan etikanya kan dia (Yasonna) pasti hari ini bicara Menkumham, sebentar sore bicara sebagai partai, itu kan sudah cidera etikanya," ucap Satyo Purwanto.
"Itu terjadi konflik interest yang luar biasa," katanya menegaskan.
Sehingga, lanjut Satyo, sindiran Jokowi kepada Yasonna agar tidak asal berbicara apalagi berbicara soal data dan informasi menandakan kepala negara akan segera memecat Yasonna dari jabatannya di kabinet.
"Indikasi dipecat menurut saya kuat ya, karena akhirnya yang dipertaruhkan kan bukan cuma partai ya tapi kredibilitas pemerintah gitu," lanjut Satyo.
Ditambahkan, sindiran Jokowi bukan hanya ditunjukkan untuk Yasonna, melainkan para menteri lainnya yang dianggap Satyo sangat unik.
"Kita juga paham nih menteri kabinet Jokowi yang sekarang ini kan bisa dikatakan banyak yang unik-unik nih. Ya contohnya kayak Yasonna, terus Menkominfo ya kan, kaya gitu-gitu lah," pungkasnya.
- Reses Di Nganjuk, Ida Bagus Nugraha Terima Keluhan Pupuk Langka Dan Jalan Rusak
- Utang Tembus Rp 7.502 Triliun, Pemerintah Harus Siapkan Bantalan Ekonomi Bagi Masyarakat Tak Mampu
- Pengancam Tembak Anies, Tertangkap di Jember