Sejumlah negara di Asia, Eropa, hingga Amerika sudah mengantisipasi virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Sementara Indonesia belum menyampaikan langkah antisipatifnya.
Wakil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni mempertanyakan hal ini.
- Faktor Cuaca jadi Kendala Evakuasi Jenazah Pratu Miftahul Arifin yang Gugur Ditembak KKB
- Kebakaran Kilang Pertamina Indramayu Diduga Akibat Tersambar Petir
- Hingga Selasa Pagi, Jayapura Diguncang 145 kali Gempa Susulan
"Virus ini sudah 13 negara terjangkit dengan 1.300-an orang. Banyak negara sudah mengantisipasi termasuk dengan caranya. Misalnya Korea, Hong Kong, dan lain-lain rajin mengunakan SMS blash untuk memperingatkan warganya," kata Obon dalam siaran pers yang dilansir dari Kantor Berita Politk RMOL, Senin (27/1).
Sikap pemerintah ini pun disayangkan KSPI. Seharusnya, kata Obon, situasi rawan seperti saat ini menjadi momentum bagi pemerintah meminimalisir potensi masuknya virus corona ke dalam negeri.
"Padahal risiko Indonesia terserang virus ini sangat besar. Apalagi banyak turis dan tenaga kerja asing dari China yang keluar masuk Indonesia," sebut Obon.
Ia juga menyindir Kementerian Kesehatan yang belum menyosialisasikan serta edukasi mengenai virus corona kepada masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah segera mengambil langkah pencegahan, sebelum ada warga Indonesia yang menjadi korban wabah tersebut. "Jangan sampai terlambat. Lebih baik mencegah dari pada mengobati," pungkasnya.
- Bantu Cari Sriwijaya Air, Menko Marves Kirim Kapal Canggih Berukuran 12 Meter
- BNPB Berikan Dana Tunggu bagi Warga dengan Rumah Terdampak Erupsi Semeru
- Detik-detik KA Argo Semeru Tabrak Mobil Carry di Madiun, Seluruh Penumpang Berhasil Selamat