RSUD Jombang Sediakan Ruang Isolasi Penderita Corona

Wabah virus corona dalam beberapa pekan terakhir membuat segala upaya dilakukan. Salah satunya dilakukan oleh salah satu rumah sakit di Jombang yang menyediakan ruangan khusus isolasi untuk penanganan terhadap pasien terjangkit virus, Senin (27/01).


RSUD Jombang telah menyediakan khusus ruangan isolasi untuk penderita virus corona. Hal itu dikarenakan instansi yang masih terbilang pelat merah merupakan rumah sakit yang menjadi rujukan regional Jawa Timur bagian tengah yang mengampu lima Kabupaten/Kota.

Seperti yang diungkapkan Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran mengatakan bahwa sebagai rumah sakit rujukan regional Jawa Timur bagian tengah dituntut menyiapkan segala sesuatu adanya endemi maupun kejadian luar biasa yang tidak diinginkan seperti munculnya virus corona lagi tren sekarang.

Adanya virus mematikan tersebut, dr Puji berharap virus corono ini tidak sampai masuk di Indonesia. Akan tetapi segala upaya kesiapan berkaitan dengan penanganan perawatan pasien telah disiapkan yakni dengan ruang isolasi yang tersedia berikut sarana prasarananya.

“Virus corona ini memang sangat mengkhawatirkan, mudah-mudahan tidak masuk di Indonesia," harapnya.

Namun demikian, RSUD Jombang yang menjadi rumah sakit rujukan yang sejak dulu sudah mempunyai tim isolasi dengan segala sarana prasarana yang dilengkapi dengan tekanan negatif dan APD yang telah disyaratkan, serta alur pintu one way (tidak boleh kembali).

“Kapasitas ruangan ada lima tempat tidur yang disiapi dengan APD dan tekanan negatif, didesain sedemikian rupa dengan pengalihan udara yang tidak sampai mencemari lingkungan sekitar," beber Puji kepada Kantor Berita RMOLJatim.

Terkait penyebaran virus corona, Pudji menjelaskan bahwa sebelumnya virus menyebar dari hewan ke manusia. Akan tetapj belakangan penyebarannya sudah terjadi dari manusia ke manusia, yakni melalui percikan dengan penyebaran melalui udara, baik yang keluar dari hidung maupun mulut.

“Dengan masa inkubasi (virus corona) seperti flu lainnya, kurang lebih satu minggu. Dan itu bisa muncul gejala yang sangat mematikan, karena saluran nafas bisa menjadi bengkak, pasien tidak bisa bernafas dan ini butuh penanganan yang serius," terangnya.

Sehingga, Pudji menghimbau agar masyarakat selalu memprotek diri yakni senantiasa menjaga stamina tubuh. Selain itu, penggunaan masker diperlukan sebagai pelindung saat melakukan kegiatan di luar agar terhindar dari debu dan kontak langsung.

“Ketika ada warga yang terserang flu, secepatnya disarankan untuk periksa ke dokter atau pusat kesehatan," pungkasnya.