Sambil Menangis, Dirhan Berharap Ke Khofifah Agar Anaknya Dievakuasi Dari Wuhan

Dirhan (48) warga Petemon Surabaya mengaku sedih mendengar kota Wuhan, provinsi Hubei, China, diisolasi oleh pemerintah setempat. Bapak tiga anak itu mengaku khawatir, terhadap nasib anak pertama mereka, Diani Luciana Aisyah, yang masih terjebak di kota yang menjadi pandemi virus corona itu.


"Harapan saya anak saya supaya segera dievakuasi. Karena anak saya juga sama, mereka nggak mungkin nangis seperti saya. Tapi mereka tiap hari pengen pulang. Mungkin ini yang bisa saya sampaikan ibu (gubernur]," katanya sambil berkaca-kaca ketika ketika berbicara di hadapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Rabu (29/1).

Ya, Diani Luciana Aisyah adalah salah satu dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terisolasi di kota Wuhan. Pemerintah China memutuskan menutup kota itu untuk mengurangi penularan virus corona.

Dirhan mengaku sedih ketika mendengar kota Wuhan diisolasi. Dia dan istrinya selalu khawatir, berharap agar pemerintah segera menjemput anaknya bersama ratusan warga Jatim lainnya.

"Mungkin kalau tidak dikabari kalau kota lockdown saya nggak panik. Ketika dengar kota lockdwon jadi pikiran nggak karuan," tambahnya.

Menurut Dirhan, anaknya tersebut menuntut ilmu di Central China Normal University (CCNU) untuk memperdalam bahasa mandarin. Setelah wabah corona merebak, dia berpesan agar anaknya itu tidak banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Dirhan mengaku, siang tadi, istrinya sempat berkomunikasi dengan anaknya yang ingin segera dievakuasi oleh pemerintah.
"Kalau tadi sempat ngobrol sama ibunya dan disampaikan kalau harapannya ingin pulang," pungkasnya.