Takut Dipenjara, Petani Pasang Galvalum Atasi Tikus

Ibarat seribu satu cara mengatasi serangan hama tikus pada tanaman padi yang dilakukan para petani di Ngawi, Jawa Timur. Hanya saja sebelumnya ada sebagian petani melakukan cara instant memberantas hama pengerat tersebut dengan memasang kawat jebakan tikus beraliran listrik.


Sayangnya, teknis seperti itu justru membahayakan nyawa manusia dan tidak jarang menimbulkan korban jiwa. Tercatat pada tahun 2019 lalu ada 10 nyawa orang melayang demikian juga tahun 2020 ini sampai akhir Januari sudah ada 2 orang meregang nyawa. Pun, si pemasang jebakan tikus beraliran listrik nasibnya kurang beruntung.

Gegara memakan korban jiwa terpaksa harus tinggal di hotel prodeo seperti yang dialami YA salah satu petani asal Kecamatan Kwadungan. Setelah pusing dengan serangan hama tikus makin merajela, para petani membuat satu formula atau terobosan dengan memasang seng baja ringan galvalum dilokasi areal sawah.

Suwarno seorang petani asal Desa Banjaransari, Kecamatan Padas terpaksa memasang galvalum disekeliling sawah miliknya. Menurutnya cara yang dilakukan itu lebih ramah lingkungan hanya saja perlu biaya besar. Untuk memagari sawahnya seluas 2,3 hektar Suwarno mengaku mengeluarkan biaya sekitar Rp 10 juta.

“Galvalum ini saya pasang sebelum masa tanam dan terbukti efektif dari serangan tikus. Memang cara seperti ini memerlukan biaya yang lumayan banyak dibanding cara lain,” terang Suwarno, Jum’at, (31/01).

Jelasnya, pagar galvalum dipasang berjarak sekitar 60 centimeter dari pematang dengan ketinggian sekitar 90 centimeter. Dan hasilnya, mampu mengendalikan serangan tikus sampai padi umur 70 hari lebih. Sekali lagi terang Suwarno dengan cara pemasangan galvalum terbukti ampuh meminimalisir serangan tikus.