Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menggunakan maskapai Batik Air, sudah dilalui dengan proses diskusi yang panjang.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada wartawan seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (1/2).
- Massa 212: Palestina Merdeka, Israel Teroris
- Ridwan Kamil: Saya Bersaksi Jasad Eril Wangi seperti Daun Eucalyptus
- Kronologi Balita 3 Tahun di Samarinda Dinyatakan Positif Narkoba
Budi Karya menjelaskan, bahwa penerbangan ke Wuhan adalah misi kemanusiaan, dan Pemerintah Indonesia menunjuk PT Lion Air karena syarat dari Pemerintah China bahwa pelaksana misi kemanusian haruslah operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan.
Untuk Garuda Indonesia, kata Budi, tidak memiliki rute penerbangan langsung ke Wuhan lantaran yang memiliki hanya Lion Air dan Sriwijaya.
“Dan yang memiliki pesawat wide body adalah Lion air melalui pesawat Batik Air,” jelasnya.
Nantinya, pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300 itu bakal membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Adapun leading sektor untuk misi kemanusiaan ini adalah Kementerian Luar Negeri dan Kementrian Kesehatan.
“Kemenhub mensupport, penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO dan perundangan berkaitan dengan safety dan security,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan dan Penglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas tim penjemputan untuk mengevakuasi 245 orang WNI yang masih berada di Provinsi Hubei, khususnya di Kota Wuhan yang menjadi tempat merebaknya virus Corona.
Tim diberangkatkan dengan menggunakan maskapai Batik Air jenis pesawat Airbus 330-300 dari Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Sabtu (1/2).
- Demi Lawan Rusia, Ukraina Resmi Mengajukan Diri untuk Gabung Uni Eropa
- Jemaah Haji Indonesia Tempati 70 Maktab Saat Wukuf di Arafah
- Dua Anggota TNI Tewas Diserang 20 Orang Bersenjata Tajam di Papua