Sehari menjelang tes wawancara Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), pihak KPU Ngawi memastikan tidak ada rekayasa dalam proses perekrutan. Seperti yang disampaikan Aman Ridho Hidayat Divisi Teknis Penyelenggaran KPU Ngawi yang mengklaim bahwa proses rekrutmen PPK sejak awal dilakukan cukup terbuka tanpa ada istilah titipan dari pihak tertentu.
- Bupati Jombang Ngobrol Bareng Influencer, Manfaatkan Medsos Sebagai Media Komunikasi
- Wali Kota Abdulah Abu Bakar Ajak Mahasiswa Kesehatan Gabung Tim Vaksinator Kota Kediri
- Pertahankan Nuansa Wisata Kya-Kya, Pemkot Surabaya Latih UMKM Aneka Masakan China
“Semua mekanisme perekrutan calon anggota PPK ini kita lakukan cukup terbuka dan transparan. Terbukti pada tes tulis berbasis CAT kemarin langsung kita umumkan ke publik bahkan peserta sendiri langsung mengetahui dan melihat langsung berapa nilai dari tes yang sudah dilaksanakan itu,” terang Ridho, Selasa, (04/02).
Ridho meyakinkan publik untuk tidak meragukan kapabilitas KPU Ngawi dalam menyelenggarakan semua tahapan menjelang Pilkada nantinya. Tidak sebatas itu, ia pun menyebut dalam seleksi calon anggota PPK masyarakat berhak memberikan masukan maupun tanggapan.
Jika nantinya ada nama yang diketahui melanggar regulasi yang ada, misalnya menjadi anggota atau bahkan pengurus partai.
Menyinggung persiapan tes wawancara yang bakal digelar Rabu besok, (05/02), Ridho membenarkan bakal diikuti 190 calon PPK yang dinyatakan lolos dari hasil tulis sebelumnya. Para peserta bakal mengikuti materi tes wawancara antara lain tentang kepemiluan, kewilayahaan masing-masing dan terakhir rekam jejak dari calon PPK itu sendiri.
“Total kebutuhan kita ada 95 anggota PPK yang tersebar di 19 wilayah kecamatan. Dan perlu diingatkan kembali adalah apabila ada masukan dari masyarakat maka kita selesaikan besok itu,” pungkasnya.
- Dekatkan dengan Masyarakat, Polres Lamongan Bentuk Polisi RW
- Takziah di Rumah Korban Tragedi Maut Kanjuruhan, Gubernur Khofifah Beri Santunan
- Tour of Kemala Sukses Digelar, Kapolri: Banyuwangi Inspirasi Sport Tourism