Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Propinsi Jawa Timur, melebarkan sayapnya hingga ke pelosok desa. Salah satunya di MA Sunan Ampel Desa Kamalkuning, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo dengan menggandeng Kantor Berita RMOLJatim.
- Bupati Probolinggo Serahkan SK Remisi Ke Ratusan Napi Rutan Kraksaan
- Gencarkan Vaksinasi Booster Covid-19, Pemprov Jatim Kolaborasi dengan IKA Unair dan Bank Jatim
- Dikenakan Pungutan Sewa, Penghuni Rumah Dinas KAI Demo Daop 8 Surabaya
Koordinator Humas dan Hubungan antar lembaga Bawaslu Provinsi Jatim, Nur Elya Anggraini mengatakan, dalam menunaikan tugas mengawasi Pemilu, Bawaslu tidak bisa melangkah sendirian. Akan tetapi, harus melibatkan masyarakat pemilih utamanya kaum Milenial 4.0.
"Tujuannya supaya nilai-nilai pengawasan terus merasuk sampai ke alam bawah sadar mereka dan terbawa hingga moment demokrasi elektoral," jelas Nur Elya Anggraini, Koordinator Humas dan Hubungan antar lembaga Bawaslu Provinsi Jatim, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (5/2) siang.
Menurutnya, kaum Milenial 4.0 merupakan masa depan demokrasi bangsa. Sebab, sentuhan terhadap mereka, sedikit banyak akan mengubah wajah pemilu menjadi lebih baik.
"Inilah Osis yang pertama kali bisa mengundang Bawaslu Jatim. Makanya z dengan semangatnya ini, saya hadir ke Probolinggo untuk menemui adik-adik sekalian. Karena, kalian adalah aset dan masa depan bangsa," ungkapnya.
Sebab, para kaum Milenial yang cerdas mempunyai tujuan yang penting. Apalagi dalam keterlibatan kaum muda milenial untuk memastikan pemilu bebas dari tekanan politik uang dan memilih pemimpin secara luber jurdil.
“Ibarat tulang sendi, muda mudi milenial merupakan sendi yang mengokohkan bangunan demokrasi elektoral melalui intensifnya keterlibatan mereka dalam pengawasan," katanya.
Secara terpisah, Ketua OSIS MA Sunan Ampel, Zainul Hasan menjelaskan keberaniannya bekerjasama dengan Bawaslu, karena didorong oleh semangat kerja Bawaslu yang melawan kecurangan. Ia dan teman-temannya berangan-angan pemilu di Indonesia bebas dari segala bentuk kecurangan apapun.
“Selain itu kita merasa, status milenial kita akan lebih kaffah kalau terlibat langsung dalam pengawasan pemilu," katanya.
Zainul mengaku siap bergandengan tangan dengan Bawaslu dalam jangka waktu panjang. Ia dan teman-temannya senang mendapat ilmu pengawasan pemilu langsung dari pihak yang sangat otoritatif.
- Polisi Cek Kesehatan Seluruh Sopir Taksi di Bandara Soetta untuk Pastikan Pemudik Aman
- Harga Beras di Surabaya Stabil, PD Pasar Surya: Pasokan dan Demand Cukup
- Tembus Rp 3,9 Miliar, Piutang Retribusi Pasar di Diskopindag Kota Malang Berpotensi Tak Tertagih