Meski Walikota Tri Rismaharini sudah memberi maaf pemilik akun Facebook, Zikria Dzatil yang telah menghinanya, namun laporannya ke Polrestabes Surabaya dianggap akan kembali memecah belah masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/2).
- DPRD Bondowoso Ajukan 55 Rekomendasi Atas LKPJ, Bupati Nyatakan Siap Tindak Lanjuti
- Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud, Gus Syaifuddin: Gus Dur Pernah Prediksi Prabowo Jadi Presiden
- Wafatnya Fahmi Idris, Bangsa Sudah Kehilangan Orang Baik
Menurut Dian Permata, bahwa masyarakat Indonesia yang sudah mulai perlahan bersatu pasca Pilpres 2019. Namun kini bakal kembali terpecah akibat pelaporan Risma ini.
Terbelah kelompok masyarakat ini, lanjut Dian Permata, adalah munculnya kelompok yang kemudian membandingkan Risma dengan pejabat lain yang pernah atau sering diolok-olok ataupun dikritisi di media sosial tapi tidak menyeret pelaku ke ranah hukum.
Di satu sisi, ada juga kelompok yang mendukung Risma. Muaranya kembali ke pertarungan antara cebong dan kampret saat Pilpres.
"Ini pasti disandingkan dengan banyak yang
mengolok-olok Gubernur dan pejabat yang lain gitu kan," ujar Dian Permata.
Respon aparat kepolisian yang dengan cepat menangkap netizen yang mengkritik
Risma pun membuat masyarakat semakin terbelah lantaran dianggap hukum hanya
tajam ke pihak sebelah.
"Saya khawatirnya gini ke pranata hukum, pisau itu tajamnya hanya ke kubu sebelah, saya khawatir di situ. Kan masih ingetkan meme (Joker) Anies Baswedan?" tutupnya.
- Nasdem Tidak Lagi Partai Pengikut, Sudah Jadi King Maker
- Aktivis: Era SBY Nihil Polemik Perpanjangan Jabatan Presiden, Jokowi Justru Menafikan Konstitusi Demi Proyek IKN
- Gaungkan Tunda Pemilu, Bamsoet dan LaNyalla Tersandera Oleh Jokowi?