Ini Langkah Bupati Jombang Atasi Luapan Sungai Avur di Pemukiman Warga

Air sungai Avur Watudakon meluber dan membuat dua desa di Kecamatan Kesamben tergenang setinggi 50 cm.  Genangan air menerjang Dusun Beluk, Desa Jombok, Dusun Kedondong, dan Desa Blimbing. Ketinggian air bahkan mencapai lutut orang dewasa.


Pemerintah Kabupaten Jombang telah mengambil beberapa langkah dan upaya. Diantaranya menyiapkan relawan tanggap bencana disiagakan dengan membuka posko penanganandi Balai Desa setempat. Selain itu, kordinasi dengan pihak terkait dilakukan oleh Pemkab Jombang dalam rangka normalisasi sungai.

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengatakan sejumlah langkah penanganan ditempuh dalam upaya menanggulangi luberan air sungai tersebut. Diantaranya dengan normalisasi sungai dan penambahan tanggul agar lebih tinggi yang didalamnya ada kordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Menurut warga, banjir ini tidak seberapa dengan tahun yang lalu. Tapi upaya penanggulangan sudah dilakukan termasuk normalisasi sungai," beber Mundjidah Wahab usai meninjau lokasi terdampak luapan air sungai yang menggenangi permukiman warga di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kamis (6/2).

“Upaya penanganan sudah dilakukan dan juga sudah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Karena sungai Avur Watudakon masuk empat sungai di wilayah BBWS," imbuhnya kepada Kantor Berita RMOLJatim.

Munjidah menyampaikan dalam hal ini sudah usulkan, dan BBWS sudah melakukan peninjauan bersama dengan PUPR.

Dalam peninjauan itu, sudah ada suatu permohonan yang diusulkan, termasuk juga telah mengawal langsung sampai Kementrian terkait dan Komisi V DPR RI.

“Permintaan yang disampaikan itu berbunyi tentang penanganan wilayah terdampak banjir Sungai Avur Watudakon. Adapun solusi yang ditawarkan antara lain penguatan tanggul sungai dan juga normalisasi," ungkapnya.

“Karena air lebih tinggi dari pemukiman, jadi harus ada pembuatan tanggul yang kuat dan lebih tinggi. Sehingga air tidak sampai meluber ke permukiman," tutur Bupati.

Sementara terkait penanganan pengungsi dan warga terdampak, Mundjidah meninjau langsung dapur umum dan posko siaga yang sigap dalam memberikan bantuan berupa suplay air mineral dan makanan, juga obat-obatan.

“Saya lihat dari Tagana sudah menyiapkan 818 Jiwa. Jadi, per KK ada lima dan ada yang dua orang, sepanjang wilayah yang terdampak mulai tiga hari ini sudah dibantu makanan dari posko sehari tiga kali, mudah-mudahan banjir segera surut," pungkasnya.