Sedikitnya 3.500 staf medis dari The People’s Liberation Army (PLA) atau Tentara Pembebasan Rakyat dikirim untuk membantu penanganan wabah virus corona ke Wuhan dalam seminggu terakhir.
- Viral Jamaah Umrah Asal Jember Terlantar di Arab Saudi: Kelaparan, Menangis, Diusir Pihak Hotel
- Ngeri, Kondisi RS Indonesia di Gaza Rusak Parah, Mayat Bergeletakan
- Cuaca Ekstrem, Nelayan Banyuwangi Alami Peceklik
Sebagian dari tim ini pernah berpengalaman mengatasi berbagai krisis, di antaranya wabah sindrom pernafasan akut (SAR) pada tahun 2003, serta bencana dan gempa bumi Sichuan pada 2008.
"Ini mobilisasi militer terbesar bagi angkatan laut, darat dan udara, serta staf medis dari rumah sakit dan mahasiswa kedokteran yang berafiliasi dengan militer sejak China memulai reformasi pembukaannya pada tahun 1978," kata pakar militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming, seperti dituliskan SCMP, Minggu (9/2).
Zhou menyebut, misi tersebut sebagai kerja nyata dari kemampuan operasi pasukan PLA sejak perombakan militer.
Sebelumnya, PLA telah melakukan reformasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2003, PLA mengirim 1.200 staf medis ke rumah sakit sars Xiaotangshan di Beijing.
Seorang pensiunan perwira yang tergabung dalam tim penyelamatan bencana gempa bumi Tangshan 1976, menyebut, sedikitnya 3.000 staf medis PLA telah dikirim ke Wuhan untuk mengoperasikan dua rumah sakit sementara untuk pasien virus corona. Namun, ternyata jumlah itu belum mencukupi.
"Ada kekurangan staf medis di dua rumah sakit tersebut, sehingga PLA memanggil para veteran yang masih aktif dan memiliki pengetahuan medis serta berpengalaman dalam bantuan bencana,” katanya.
- Gelombang Tinggi Diprediksi Melanda Sejumlah Perairan Indonesia
- Gudang Samapta Polres Kediri Kota Terbakar, 40 Tahanan Dievakuasi
- Tebing Longsor Jalan Gumitir Jember Kembali Memakan Korban, Truk Bermuatan Kayu Terguling