Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, mengklarifikasi pernyataan ugal-ugalannya terkait eksistensi agama yang bertentangan dengan Pancasila.
- Wacana Tunda Pemilu, Gus Han: Jangan Beri Kesempatan Kelompok Anti Demokrasi
- PKS Optimis Anies Baswedan Menang 80 Persen di Jawa Barat
- PAN Ungkap Nasib KIB Dua Pekan Ke Depan
Klarifikasi tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan salah satu media online nasional.
Yudian Wahyudi mengaku tidak bermaksud mempertentangkan agama dengan Pancasila, hanya karena statementnya yang menyebut "Agama menghancurkan ideologi Pancasila".
Namun demikian, klarifikasi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dengan video panjang kembali mendapat tanggapan dari politisi senior Partai Demokrat, Roy Suryo.
Tanggapan Roy Suryo disampaikan melalui akun twitternya @KRMTRoySuryo2, yang diposting pada pukul 07.41 WIB, Kamis (13/2).
Dalam cuitannya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini menyindir video panjang Kepala BPIP Yudian Wahyudi, yang menurutnya tidak mengubah substansi dari pernyataan kontroversialnya.
"Tweeps, mau diluruskan/malah bengkok," demikian awal komentar yang dituliskan Roy Suryo seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Pada paragraf selanjutnya, Roy Suryo menuliskan alasannya yang mengatakan bahwa klarifikasi Yudian Wahyudi tidak bisa diterima akalnya.
"Mau dibandingkan video versi 0'43 (detik): https://t.co/kIR4nJvjDz. Maupun versi 39'33 (menit): https://t.co/19Yo8YiTAD. Kesimpulan saya tetap sama," ucap Roy Suryo dalam cuitannya.
Pakar informatika, multimedia dan telematika ini menyampaikan konklusi yang sama dengan cuitan dia sebelumnya, yang diposting pada Rabu kemarin (12/2).
Namun, dia menyampaikan keraguannya terkait tindak lanjut pemerintah atas pernyataan kontroversial Yudian Wahyudi.
"Ketua BPIP sudah sukses membuat masyarakat ambyar fokus terhadap kasus-kasus besar," kata Roy Suryo.
"Mau disanksi Ybs (yang bersangkutan)? I don't think so (saya pikir tidak)," pungkasnya dalam cuitan yang sama.
- KPU Umumkan Lolos Tidaknya Partai Prima April 2023
- Mesin Politik Relawan Ganjar sudah Mulai Dipanaskan
- Kompolnas Belum Dapat Laporan Data dan Fakta Polri Tak Netral di Pemilu 2024