Asan (70) seorang petani warga asal Desa Dungus, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di pematang sawah setelah tersengat aliran listrik yang digunakan untuk membasmi hama tikus.
- Pemkot Surabaya Serahkan Terminal Tipe A Purabaya ke Kementerian Perhubungan RI
- Silpa Tahun 2020 Capai Rp 567 Miliar, Wali Kota Malang Anggap Wajar
- HUT ke-50 Tahun KORPRI, Wali Kota Eri Ajak ASN Pemkot Surabaya Semakin Solutif dan Dekat dengan Masyarakat
Menurut Kapolsek Cerme, AKP Nur Amin jasad Asan yang tergelak diareal persawahan itu. Pertama kali ditemukan oleh petani yang kebetulan letak sawahnya, bersebelahan dengan sawah korban.
"Jadi ada salah seorang petani yang habis niliki (melihat kondisi sawah) dengan mengunakan lampu senter, melihat ada orang yang tampak tergeletak disawah yang letaknya bersebelahan dengan sawah miliknya. Setelah dia cek, ternyata sosok itu adalah Asan dengan kondisi sudah tak bernyawa," ujar Nur Amin dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (14/2).
"Melihat kejadian itu, saksi langsung melapor ke pihak desa dan langsung diteruskan ke kami. Dengan cepat anggota Polsek Cerme langsung menuju lokasi ditemukannya korban," tuturnya.
Di tambahkannya, saat ditemukan korban mengenakan kaos, celana pendek dan membawa sarung. "Untuk memastikan penyebab kematian korban, kami mengevakuasinya ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk dimintakan Ver," tandasnya.
Peristiwa tersebut, membuat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro merasa prihatin. Pasalnya, pihaknya tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi kepada petani agar tidak mengunakan aliran listrik untuk membasmi hama.
"Kami saat ini tengah gencar mensosialisasi larangan pengunaan aliran listrik, untuk membasmi tikus. Karena, selain tidak baik untuk hasil tanaman juga sangat membahayakan diri petani," ungkapnya.
Untuk diketahui, selama bulan Februari 2020 ini. Sudah ada empat orang petani di Gresik yang meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik yang dipasang sawah.
- Tekan Covid-19, Pemkot Surabaya Gencarkan Cakupan Vaksinasi Booster
- Adopsi Ribuan Terumbu Karang, Cara Alumni UNAIR Jaga Kelestarian Laut
- Terjadi 244 Kali Kebakaran di Lahan Terbuka, DPKP Surabaya Masifkan Giat Patroli