Rencana Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) akan mensosialisasikan Pancasila melalui platform media sosial seperti TikTok dinilai berlebihan.
- Doa Khusus KH Muzakki Syah Agar Prabowo Lancar Berjuang Di 2024
- Jangan Sampai Masyarakat Minati SPBU Ketimbang Masjid
- Dipimpin Ibas, Fraksi Demokrat Ikrarkan Setia Pada AHY Lewat Panca Setia Bhayangkara Demokrat
Pasalnya, dari rencana tersebut menjadikan Pancasila yang notabene dasar ideologi negara seolah menjadi barang mainan.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedy Kurnia Syah dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/2).
"Ide tersebut hemat saya latah teknologi. Pancasila bukan mainan, bukan sekedar untuk menghafal sila per sila," tegasnya.
Menurut Dedy Kurnia Syah, ide menggunakan platform medsos untuk membumikan Pancasila dinilai tidak memiliki orientasi yang jelas. Sebab, aplikasi TikTok cenderung digunakan milenials untuk sekadar hiburan dan mainan.
"Tidak memiliki roadmap yang jelas. BPIP semakin hari menampakkan kegagalan," kata pengamat politik asal Universitas Telkom ini.
Atas dasar itu, Dedy Kurnia Syah sepakat jika BPIP lebih baik dibubarkan lantaran semakin terkesan tidak berfungsi. Dia menyarankan agar pembinaan ideologi Pancasila dikembalikan ke kurikulum sekolah.
"Sangat layak dibubarkan, dan negara mengalihkan semua sumber daya BPIP ke kurikulum sekolah dan perguruan tinggi," pungkasnya.
- Mahfud MD Jawab Pertanyaan Gibran: Saya Bangga, Orang Madura Pelopor Ekonomi Hijau
- Pernyataan Jenderal Dudung Soal KKB Tidak Ada yang Salah
- Bukan Joe Biden, AHY Jadi Kuda Hitam Pilpres 2024 Jika Mengkapitalisasi Seluruh Jaringan SBY