Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melaporkan, 600 rumah di dua desa di terjang banjir akibat jebolnya tanggul sungai Kedunggaleng Kecamatan Dringu, pada Selasa 18 Februari 2020.
- Pertama Kali Digelar Pemkot Surabaya, Gemerlap Light Parade Hiasi HJKS ke-730
- Inspektorat Surabaya Bakal Tindak Tegas Oknum ASN Pungli Sesuai PP Nomor 94 Tahun 2021
- Penuhi Kebutuhan Disabilitas, Pemkot Surabaya Salurkan Kaki Palsu hingga Modal Usaha
Tanggul yang jebol tersebut, berada di Dusun Krajan Bandaran, Desa Dringu. Sehingga, luapan air menggenangi rumah warga di Dusun Ngemplak, Desa Kedungdalem dan Dusun Krajan Bandaran dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter atau selutut orang dewasa.
"Hasil pendataan, tidak ada korban jiwa. Hanya air menggenangi dan masuk ke dalam rumah warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, pada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (19/2) siang.
Saat ini, banjir yang menggenangi dua desa tersebut telah surut. Bahkan, pihak BPBD bersama TNI- Polri dan dinas terkait serta warga, melakukan kerja bakti membersihkan lumpur sisa banjir.
Kini banjir yang menggenangi dua desa di Probolinggo telah surut. Pihak BPBD bersama TNI- Polri dan dinas terkait serta warga melakukan kerja bakti membersihkan lumpur sisa banjir tadi malam.
"Selanjutnya kita akan melakukan pembangunan tanggul yang jebol dalam waktu dekat. Supaya, air dari sungai tidak meluap ke rumah warga," ujarnya.
Anggit melanjutkan, dalam peristiwa banjir yang melanda dua desa tersebut, tidak ada warga yang mengungsi. Sebab, banjir mulai surut setelah dua jam kemudian.
"Kalau soal warga yang mengungsi tidak ada laporan yang kami terima. Sebab banjir di dua desa tersebut mulai surut setelah dua jam," tandasnya.
- Bupati Jember Luncurkan Program JOGED, Wisata Belanja dan Tempat Berburu Diskon
- Kasus Covid-19 Meningkat, Blukid Regency Siap PPKM Mikro
- Kapolda Jatim Dampingi Komisi III DPR RI, Bagikan Sembako dan Masker ke Masyarakat