Wabah virus corona membuat banyak perusahaan tutup atau menunda operasionalnya dari dan ke China, tidak terkecuali perusahaan smartphone.
- Menko Airlangga dan Dubes Singapura Bahas Penguatan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
- Pertamina Lubricants Ajak Masyarakat Belajar Communal Branding Produk Kain Tenun Wedani
- Di Tengah Pandemi Covid-19 bank bjb Raih Penghargaan, Dirut: Kami Konsisten Bertransformasi
Analisis dari TrenForce menyebutkan, wabah virus corona memiliki dampak negatif yang sangat besar untuk industri smartphone secara keseluruhan.
Mengutip Ubergizmo, Kamis (20/2), analisis itu mengatakan produksi smartphone menurun 12 persen pada kuartal ini menjadi hanya sekitar 1.381 miliar unit.
Salah satu pembuat smartphone yang berbasis di China adalah Huawei yang juga merupakan pembuatan smartphone terbesar di dunia.
Huawei menjadi salah satu yang paling terpukul akibat jatuhnya penjualan ponsel pintar China pada kuartal pertama 2020 karena wabah virus corona.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh periset industri Counterpoint pada hari Kamis lalu (13/2), di mana lembaga asal Hong Kong itu memangkas perkiraan penjualan untuk pasar terbesar di dunia.
“Secara keseluruhan, industri akan sangat terdampak bulan Maret,” ujar Tom Kang, Direktur Riset Counterpoint Research.
“Namun, mungkin butuh dua bulan lagi untuk kegiatan perdagangan di China untuk sepenuhnya kembali normal,” pungkasnya.
- BTN dan Kementerian PUPR Teken Kerjasama KPR Subsidi Skema BP2BT
- Revitalisasi Alun-Alun, Pemkot Malang Bersinergi Dengan Bankjatim
- Kini Dikelola BP Tapera, bank bjb Kembali Salurkan KPR FLPP di 2022