Banjir Melanda Enam Desa di Probolinggo

Banjir setinggi 50 centimeter yang terjadi di Desa Bulang Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melumpuhkan arus lalu lintas yang berada di jalur pantai utara (Pantura) menyusul tingginya genangan banjir yang melanda wilayah setempat.


Berdasarkan pengamatan Kantor Berita RMOLJatim, Banjir tersebut akibat luapan sungai yang berada di pinggir jalan raya nasional. Sehingga, luapan air tersebut membuat sejumlah pengguna jalan harus waspada.


Selain itu, petugas lalulintas Polres Probolinggo juga sibuk mengatur mengatur kendaraan. Bahkan, petugas dibantu warga mendorong sejumlah mobil yang macet akibat mesin kemasukan air.

Salah seorang pengendara, Purwanto, terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanannya ke Banyuwangi, karena terjebak macet akibat luapan air ke jalur pantura di Desa Bulang. Apalagi, mobil yang dikendarainya berukuran kecil.

"Terpaksa harus berhenti akibat banjir, karena tidak mungkin melanjutkan perjalanan akibat banjir dengan ketinggian sekitar 40 centimeter sampai dengan 50 centimeter," ungkapnya, pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (22/02) malam.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kabupaten Probolinggo Zaini Gunawan, menyebutkan, kalau kemacetan sudah diperkirakan mencapai 3 Kilometer.

"Kemacetan kurang lebih 3 kilometer mas. Ini saya ada di jembatan Gending antri mas," jelas Zaini.

KBO Lantas Polres Probolinggo Iptu Siswandi menyatakan, saat ini sudah dilakukan buka tutup dijalur tersebut."Untuk kendaraan yang tinggi bisa lewat. Dilokasi sudah standbay anggota (Sarkanagao Polres Probolinggo)," ujarnya.

Camat Gending Muhammad Abduh Ramain menyatakan, selain Desa Bulang yang terkenak banjir masih ada 6 desa lainnya. 6 Desa itu ialah Desa Pesisir, Desa Gending, Desa Pajurangan dan lainnya.

"Ini yang masuk ada 7 desa semuanya. Banjir ini akibat air kiriman dari hulu," kata Abduh.
Desa yang paling parah akibat banjir tersebut, terdapat di Desa Gending dan Desa Pajurangan. 

"Sementara yang paling parah desa Gending dan masuk kerumah warga. Untuk, datanya berapa jumlahnya kami masih belum bisa memberikan. Karena, masih di data," pungkasnya.