Aksi unjuk rasa di Kota Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) terus bergulir terkait dengan rencana penyewaan Pulau Tabuhan kepada investor asing. Kabarnya pulau tersebut akan disewakan sebesar Rp 1 miliar pertahun.
- Penegakan Disiplin, Polres Pasuruan Launching Covid Hunter
- Kasatpol PP Surabaya Bantah Tudingan Penertiban APK Paslon Sepihak
- Dukung BPRSU Perluas Akses Permodalan, Anas Karno: KSH Layak Dapat Apresiasi
“Bagaimana mungkin Pulau Tabuhan itu yang seluas 5,3 hektar itu, yang 4,3 hektar itu disewakan ke asing. Hanya 1 tahun disewakan Rp 1 miliar, dasar menilai harga itu apa? Kemudian dampak ekonominya, eko masyarakat itu yang apa, karena itu menjadi kawasan privasi. Bagaimana juga bentuk pengawasannya? Kita tidak bicara setahun dua tahun, karena ini penyewaannya 20 tahun,” ungkap Koordinator Forum Peduli Banyuwangi (FPB), Danu Budiyono, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (26/2).
Bagaimana mungkin, lanjutnya, 10 tahun itu pengawasannya.
“Siapa yang menjamin di dalam itu tidak ada, mohon maaf mungkin saja pesta narkoba, mungkin saja privasi untuk dugem bahkan bisa terjadi itu nanti ada mata-mata asing karena apa, ini menyangkut investor asing. Saya tidak mempermasalahkan boleh tidaknya, tapi kenapa harus asing, bagaimana kajiannya,” tegas Danu.
- Apel Pasukan Pengamanan Pemilu 2024, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Demi Wujudkan Pemilu yang Aman, Damai dan Kondusif
- Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan
- Ketua Dewan Syuro PKB KH Dimyati Rois Wafat