Merugi Tiga Tahun, 2019 SBI Bukukan Laba Rp 499 Miliar

Sempat merugi selama tiga tahun, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) mengumumkan kinerja keuangan perusahaan tahun buku 2019.


SBI berhasil menutup tahun 2019 dengan peningkatan pendapatan sebesar 6,55%, dan membukukan laba Rp 499 miliar dibandingkan tahun 2018.

“Di tengah pasar yang relatif stagnan dan kelebihan pasokan yang masih membayangi industri semen nasional, SBI mampu meningkatkan kinerja signifikan sejak bergabung dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) pada awal tahun 2019, bahkan membalikkan kinerja dengan kembali mencetak laba positif dibandingkan kerugian yang dialami perseroan sejak tahun 2016 silam,” tutur Corporate Communication Manager PT SBI Tbk, Diah Sasanawati, dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (2/3).

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat industri semen domestik tumbuh tipis 0,3% pada tahun 2019 atau mencapai volume penjualan sebesar 69,8 juta ton.

Realisasi ini jauh di bawah ekspektasi pertumbuhan 4,8% yang diproyeksikan sebelumnya. Sedangkan penjualan ke pasar ekspor pada tahun 2019 mencapai 6,4 juta ton atau naik 11,8% dari 5,7 j uta ton pada tahun 2018.

Sinergi yang terbangun dan semakin kuat bersama SIG, membantu mendongkrak volume penjualan pada tahun 2019 lebih tinggi dari pertumbuhan pasar menjadi 12,3 juta ton atau naik 4,80% dari 11,8 juta ton pada tahun 2018 dan mempertahankan pangsa pasar.

Peningkatan volume ini didorong oleh peningkatan penjualan semen dan terak domestic sebesar 5,01% menjadi 11,8 juta ton dari 11,3 juta ton pada tahun 2018, serta peningkatan volume penjualan beton jadi (ready-mixed concrete) sebesar 3,19% menjadi 1.501 m3 pada tahun 2019 dari 1.454 m3 pada tahun sebelumnya.

Kombinasi peningkatan  volume dan kekuatan merek produk perseroan, mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp11,06 triliun atau naik 6,55% dari Rp 10,38 triliun pada tahun sebelumnya. EBITDA naik 64,29% menjadi Rp 1,78 triliun pada tahun 2019 dari Rp 1,08 triliun pada tahun 2018.

Program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2019, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6,43%. Sehingga perseroan mampu meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan dan akhirnya mencetak laba bersih sebesar Rp 499 miliar.

“Pada tahun 2019, SBI meluncurkan “Dynamix” sebagai merek dagang semen yang baru. Pada tahun yang sama, SBI juga meresmikan pusat distribusi semen yang baru di Tanjung Api Api, Banyuasin, Palembang. Memiliki daya tampung 5.000 ton, kehadiran gudang semen ini merupakan upaya perseroan untuk lebih mendekatkan diri dengan pelanggan, dan menunjang kebutuhan pembangunan di Sumatera Selatan,” ungkapnya.

Sejak bergabung bersama SIG pada awal tahun 2019 lalu, SBI secara konsisten mencatatkan perbaikan kinerja perseroan yang tercermin pada peningkatan pendapatan dan perolehan laba secara bertahap. Selain kekuatan jaringan operasi dan distribusi, sinergi dengan SIG juga melengkapi portfolio solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang beragam.