Risma Pamit dan Titip Anak-anak Surabaya di Depan Ribuan Warga NU

Ribuan Nahdliyin memadati halaman Aula Bir Ali Asrama Haji, Sukolilo Surabaya, Sabtu (7/3) malam. 


Mereka hadir untuk mengikuti pengajian akbar dalam rangka Peringatan Hari Lahir Nadlatul Ulama (NU) ke 97 dan Madrasah Kader Nadlatul Ulama (MKNU) XXXII.

Turut hadir dalam acara ini, Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU M. Nuh, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Surabaya KH. Ahmad Muhibbin Suhri, Eri Cahyadi selaku Dewan Penasehat GP Ansor Surabaya, hingga ratusan anggota MKNU.

Di hadapan ratusan anggota PCNU Kota Surabaya, Wali Kota Risma bercerita suka dukanya saat dahulu menutup lokalisasi Jarak-Dolly. Meski awalnya sempat dicibir, namun kini ia justru dieluh-eluhkan untuk melanjutkan kepemimpinannya.

"Berat sekali saat itu, banyak sekali gangguan saat membubarkan tempat itu. Tiap malam halaman rumah selalu ada ular, tapi saya kuat. Sekarang Bapak-bapak kalau lewat sana sudah enggak ada gangguan lagi," kata Risma dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (9/3).

Selain itu, Risma juga sempat berpamitan dan menitipkan anak-anak Surabaya kepada anggota PCNU dan MKNU Kota Surabaya. Sebab, pada Februari tahun depan, ia akan purna tugas.

"Pada Bulan Februari Tahun depan, jabatan saya habis. Saya titip untuk anak-anak Surabaya, agar bisa dirangkul, agar tidak terjerumus," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan kepada anggota PCNU dan MKNU Surabaya, untuk memperkuat pendidikan-pendidikan agama, khsususnya di Masjid-masjid. 

Sehingga nantinya generasi muda yang ada di Surabaya, bisa berbudi luhur, terutama untuk perkembangan anak-anak di Surabaya.

"Kemarin itu saya ngobrol dengan beberapa anak, tiba-tiba marah-marah. Saya tanya ke orang Satpol PP, kenapa dia? Enggak taunya anak itu mabuk. Makanya, saya titipkan mereka ke anggota NU, agar bisa mendidik mereka, melalui pendidikan agama, terutama di Masjid-masjid," ungkapnya.

Maka dari itu, Risma berharap, agar kerjasama antara pemerintah dan seluruh organisasi yang ada, khususnya NU ini bisa terus terjalin dengan baik. 

Hal ini bisa dilihat dari perkembangan Kota Surabaya yang kondisinya lebih kondusif dibanding daerah lain.

"Jadi banyak sekali kerjasama yang sudah kami lakukan antara pemerintah dengan NU ini. Sehingga kita lihat perkembangan Surabaya ini jauh dari pergesekan-pergesekan antar umat. Kondisinya sangat stabil dibandingkan daerah lain," katanya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Surabaya, KH. Ahmad Muhibbin Zuhri menyampaikan, bahwa selama ini kerjasama yang terjalin antar ulama dan umaro di Surabaya berjalan begitu baik. 

Karena itu, ia berharap, ke depan kerjasama ini bisa terus terjalin untuk kemaslahatan umat, khususnya warga Kota Surabaya.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada para Kyai, para Ulama, Tokoh Masyarakat, Ibu Wali Kota, semua jajaran Forkopimda dan semua pihak yang telah mendukung. Selama ini telah bekerjasama dengan baik dalam upaya mewujudkan kemaslahatan masyarakat nahdliyin khususnya dan masyarakat Surabaya pada umumnya," kata dia.

Pihaknya berharap, Nahdlatul Ulama (NU) yang dilahirkan di Kota Surabaya ini ke depan bisa menjadi pioner bagi kemajuan khidmat dan kemanfaatan jam'iyah untuk Bangsa dan Negara Republik Indonesia, khususnya masyarakat Surabaya. 

Bagaimana antar elemen di Surabaya ini bisa terus berkolaborasi dengan baik, untuk kemajuan Kota Pahlawan.

"Bagaimana NU ini bisa berpikir kreatif, cerdas, dan progresif, berkolaborasi semuanya untuk kemajuan Surabaya. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih kepada semuanya yang telah bekerjasama dengan baik," pungkasnya.