DPRD Jatim Usulkan Rumah Sakit Pemprov Sediakan Layanan Obat Tradisional

Untuk mengantisipasi meluasnya wabah corona, Komisi E DPRD Jawa Timur mengusulkan agar disediakan layanan obat tradisional di setiap rumah sakit milik Pemprov Jatim. Usulan itu tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perlindungan obat tradisional yang dibahas bersama Pemprov Jatim.


"Ini bagian dari upaya membangun kesehatan masyarakat berbsis pada kondisi alam kita sendiri Sekaligus memberikan alternatif bagi masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan secara natural (herbal) sehingga RSUD akan semakin diminati masyarakat," ungkap anggota komisi E DPRD Jatim Sri Untari Bisowarno pada Kamis (12/3).

Ia mengakui RSUD milik Pemprov Jatim yang memiliki unit pelayanan kesehatan herbal baru ada di RSUD dr Soetomo Surabaya. Sedangkan untuk percontohan, kata Untari juga tidak perlu jauhjauh karena di Karanganyar Jateng sudah ada RS yang khusus memberikan pelayanan kesehatan herbal yang sangat baik dan teruji.  

"Ini bukan karena wabah penyakit corana mulai masuk ke Indonesia. Tapi bagaimana kita dapat memicu kesadaran bahwa kita memiliki tanaman obat yang mudah ditanam dan tak mahal yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan dan memiliki nilai ekonomis," pungkas politisi asli Malang.

Menurut anggota Komisi E DPRD Jatim, keberadaan Perda perlindungan terhadap obat tradisional juga memiliki kemanfaatan yang cukup banyak bukan hanya dari sisi bidang kesehatan tetapi juga mampu mendongkrak perekonomian.

"Makanya kami akan mendorong supaya Dinas Kesehatan,  DInas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerjasama untuk integrasi program. Kalau perlu lahan-lahan kosong atau lahan kering ditanami tanaman toga sehingga bisa menjadi komoditas ekonomis," harap perempuan yang juga sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim.  

Bahkan kalau memungkinkan seluruh keluarga dI Jatim diminta tanam Toga di rumah atau lingkungan masing-masing karena menaman kencur, serai, loas, jahe, kunyit, kunci dan lainnya itu tak butuh lahan besar karena bisa dengan media polybag. 

"Melalui Dasa Wisma kita bisa gerakkan masyarakat untuk memperkuat upaya pencegahan dan ekonomis," pungkasnya.