Perawat Italia Gambarkan Situasi Saat Ini Seperti Perang, Tapi Tidak Tahu Musuhnya

Seorang perawat yang menangani pasien corona di Italia menggambarkan situasi saat ini sama halnya seperti saat perang.


Semua dokter dan perawat tidak henti-hentinya bekerja untuk menekan angka kematian yang sudah mencapai di atas 4.700 orang.

Italia saat ini memang menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di Eropa.

Data dari Johns Hopkins Center for Systems Science and Engineering (CSSE) menunjukkan, Italia memiliki jumlah kasus corona sebnayak 12.462 per Jumat (13/3).

Beberapa waktu lalu, pemerintah Italia telah memberlakukan penguncian atau lockdown secara nasional. Di mana semua orang dilarang untuk keluar rumah, terkecuali dalam keadaan tertentu.

Menurut perawat tadi, tidak jarang situasi ini membuat petugas medis kewalahan, bahkan terkena imbasnya. Seperti meninggalnya seorang dokter berusia 59 tahun di Emilia-Romagna, wilayah dengan jumlah kasus tertinggi kedua di Italia.

Perawat bernama Roberta Re ini mengungkapkan pengalamannya saat berada di situasi krisis seperti ini.

"Ini adalah pengalaman yang akan saya bandingkan dengan perang dunia," kata Re ketika diwawancarai oleh The Guardian.

"Tapi ini perang yang tidak bisa dilawan dengan senjata tradisional, karena kita belum tahu siapa musuhnya dan jadi sulit untuk bertarung," ungkap Re.

Menurutnya, satu-satunya senjata yang saat ini dimiliki adalah hanya untuk menghindari keadaan menjadi lebih buruk. Senjata itu adalah dengan tetap tinggal di dalam rumah dan mengikuti aturan.

"Saya biasanya adalah orang yang ceria, mengobrol, dan bercanda dengan semua orang. Tetapi sekarang ada hari-hari ketika saya menangis dan tertekan," ujar Re.

Selain Re, beberapa petugas medis lainnya juga telah membagikan situasi mengerikan mereka di media sosial.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Facebooknya, petugas unit gawat darurat (UGD) RS Piacenza, Andrea Vercelli mengungkapkan betapa tertekannya situasi di rumah sakit.

"Apa yang kita alami bukanlah flu biasa, kita mendapatkan 40 kasus pneumonia sehari di ruang UGD," ungkapnya.