Pemkab Probolinggo Apresiasi Penundaan Harlah Ponpes Nurul Jadid

Pemkab Probolinggo mengapresiasi langkah Ponpes Nurul Jadid Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yang menunda pelaksanaan Harlah Ponpes Nurul Jadid ke-71. Harlah itu dijadwalkan digelar pada tanggal 22 Maret 2020.


Penundaan harlah tersebut, akibat penyebaran virus Corona yang cukup cepat di Indonesia.

"Kami mengapresiasi langkah Ponpes Nurul Jadid Kecamatan Paiton, yang menunda pelaksanaan harlah. Ini sebagai bentuk untuk meminimalisir penyebaran virus Corona di Kabupaten Probolinggo," jelas Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian, pada Kantor Berita Politik RMOLJatim, Senin (16/03).

Menurut Yulius, langkah tersebut sebagai langkah awal dan mengipirisiasi lembaga ponpes lainnya yang ada di Kabupaten Probolinggo.

"Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Ponpes Nurul Jadid, menginspirasi semua agar bagaimana kita mencegah virus Corona di Kabupaten Probolinggo ini," pungkasnya.

Perlu diketahui, dampak penyebaran virus corona yang cukup cepat di Indonesia, membuat Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo memutuskan pemberlakuan sterilisasi dengan membatasi aktivitas warga dari luar pesantren.

Berdasarkan surat edaran pesantren setempat nomor NJ-B/0209/A.III/03.2020 mengacu pada surat edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag dan surat edaran Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (PPRMI).

Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, juga melarang tamu berkunjung ke pesantren setempat sejak Senin 16 sampai dengan 30 Maret 2020. Komunikasi dapat dilakukan melalui call center 0888-307-8899/0888-307-7077.

Selain tamu pesantren akses wali santri mengunjungi putra-putrinya di pesantren juga sementara waktu ditutup. Bagi wali santri yang hendak mengirimkan bekal untuk anak-anakanya, dapat melalui wali asuh/wali kelas masing-masing dan melalui media informasi yang disediakan.