Cegah Panic Buying, Bupati Jombang Pantau Pasar Tradisional

Bupati Mundjidah Wahab melakukan pantauan sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jombang. Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan kondisi kebutuhan pokok masih dalam batas aman dan kewajaran, Kamis (19/3).


Karena melihat situasi saat ini, wabah virus corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia bukan tidak mungkin akan berdampak. Sejauh ini, roda perekonomian terutama pada pedagang pasar yang ada di Kabupaten Jombang mengaku ada penurunan penjualan hingga sekitar 50 persen dari sebelumnya.

Omzetnya ada yang turun hingga 50 persen dari sebelum dengan adanya wabah virus corona. Maklum, warga mengaku banyak warga yang takut untuk keluar rumah.

Hal ini disampaikan salah satu pedagang pada Bupati Jombang, Mundjidah Wahab saat melakukan pemantauan di sejumlah pasar, termasuk Pasar Legi Citra Niaga.

Selain melihat situasi pasar, bupati juga memantau beberapa harga bahan pokok di antaranya gula pasir, telur, beras, serta rempah-rempah. Dan hasilnya tak ada kenaikan harga yang signifikan (menonjol) terhadap harga kebutuhan pokok.

“Harga bahan pokok masih terbilang cukup stabil. Harga gula pasir pada hari kemarin masih 17 ribu dan hari ini naik 500 rupiah. Ada juga kenaikan harga pada cabai. Sementara untuk harga bawang putih turun," ulas bupati usai Sidak di Pasar Legi Jombang.

“Alhamdulillah persediaan masih aman. Saat ini yang paling penting tidak terjadi penimbunan barang dan orang panic buying (belanja dalam jumlah besar). Jadi, persediaan bahan pokok masih aman dan tersedia, tak ada ketakutan untuk hal itu," tuturnya.

Sementara, dalam rangka stabilisasi harga gula pasir. Tentunya akan dilakukan operasi pasar nantinya, tidak hanya Pemkab Jombang, akan tetapi pihak pemerintah pusat juga akan menggelar operasi pasar tersebut.

“Untuk menstabilkan harga gula pasir, maka pemerintah berencana akan menggelar operasi pasar," tandasnya.