50 Korban Ledakan di Gending Dibiayai Pemkab Probolinggo

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menanggung biaya rumah sakit seluruh korban kebakaran akibat ledakan bangunan ruko yang berjualan bensin di pom mini di Desa Sebaung Kecamatan Gending.


“Pemerintah Daerah merasa prihatin dan empati dengan peristiwa ini. Ibu Bupati telah memerintahkan kami sebagai OPD teknis untuk menanggung semua biaya rumah sakit seluruh korban kebakaran. Ini bukti tanggung jawab dan empati dari Pemerintah Daerah hadir di tengah-tengah masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (19/03) malam

Menurut Anang, yang pasti dari kejadian kegawatdaruratan ini pihaknya sudah bisa merespon yang diawali dari Puskesmas Gending dengan menggunakan jalur 119. Dari jalur 119 tersebut akhirnya posko sudah mengkomunikasikan beberapa puskesmas agar bisa dikerahkan. Mulai dari Pajarakan, Maron, Gending dan Krejengan.

“Kami juga melakukan komunikasi antar rumah sakit mulai dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan, RS Graha Sehat dan RS Wonolangan sampai dirujuk ke RSSA Malang. Ini bukti tanggung jawab dari Pemerintah Daerah. Meskipun tidak sempurna namanya juga gawat darurat sehingga tidak akan tercover dengan cepat, tetapi setidaknya sudah ada respon,” jelasnya.

Anang menerangkan total korban kebakaran bangunan ruko tersebut mencapai 50 orang. Selanjutnya 8 orang dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Dari jumlah tersebut 1 korban meninggal dunia. Selanjutnya 14 orang dirawat di RS Wonolangan, 10 orang di RS Graha Sehat, 17 orang di Puskesmas Gending dan 1 orang di Puskesmas Maron. Dari semua korban tersebut 4 orang dirujuk ke RSSA Malang.

“Teman-teman sekarang masih berjuang untuk menolong 4 orang yang dirujuk di RSSA Malang. Semua proses termonitor dengan radiomedik 119 Kabupaten Probolinggo dan 119 Provinsi Jawa Timur,” tegasnya.

Sementara Pj Kepala Desa Sebaung Misnaji mengungkapkan api penyebab kebakaran tersebut diduga berasal dari dalam bangunan ruko (lantai 1) yang diduga tempat menimbun BBM. Dimana yang bersangkutan menjual BBM eceran dengan menggunakan mesin Pertamini. Sedangkan di lantai 2 ada pengerjaan keramik yang dilaksanakan sekitar 6 orang tukang bangunan.

“Kemudian terjadi ledakan sekitar 4 (empat) kali yang mengakibatkan seluruh bangunan ruko dan toko di sebelah baratnya terbakar dan banyak korban yang berada di sekitar lokasi yang sedang membantu memadamkan api. Sekitar pukul 17.00 WIB api berhasil dipadamkan dengan 2 kendaraan pemadam kebakaran,” katanya.

Atas kejadian tersebut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono dan sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait langsung mengunjungi beberapa rumah sakit tempat para korban kebakaran dirawat.