Imbauan pemerintah untuk melakukan lockdown dan social distance menjadi cara yang logis dan efektif dalam pencegahan penyebaran virus corona baru atau Covid-19. Karena itu penggunaan masker dan hand sanitizer sangat diperlukan, kendati sulit didapatkan.
- Lakukan Pendataan, Jasa Raharja Sudah Siapkan Santunan untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air
- Banjir Melanda Kecamatan Arosbaya, Jalur Utama Terputus
- Minta Maaf, Dirut Pertamina Umumkan 18 Orang Meninggal Akibat Kebakaran Plumpang
Hal ini disampaikan aktivis Prodem Surabaya, Fitradjaja Purnama dalam siaran persnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, (22/3).
“Corona memang ganas. Lockdown dan social distance saat ini masih logis dan efektif,” terang Fitradjaja.
Namun pihaknya meragukan pemerintah dapat menjamin keselamatan rakyat. Pasalnya wabah corona ini merupakan musuh yang tidak kelihatan.
“Jaminan pemerintah? Gak ada yang bisa jamin. Wabah begini memang musti disikapi dan dihadapi bersama. Anggap ini perang, ada serangan dari luar. Kita musti bahu membahu dan saling percaya,” ungkapnya.
Karena itu Prodem Surabaya mendesak pemerintah untuk segera melakukan banyak hal untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat.
“Rapid test musti segera. Penyemprotan disinfektan secara masal harus segera. Rumah sakit, dokter dan tenaga medis musti siap. Tambahan sarana musti segera. Penyediaan obat musti cukup. Dan, mindset publik musti satu. Siap-siap! Dua minggu ke depan social crack (keretakan sosial). Kita secara komunitas musti siap,” imbuhnya.
Memang untuk melakukan lockdown dan social distance, lanjutnya, perlu disiapkan segalanya, termasuk stok makanan apapun.
“Singkong, ketela juga bisa membantu. Pokoknya harus berhemat, uang tunai juga penting. Apalagi dolar dalam dari dua hari lalu tembus 16 ribu, bisa naik lagi. Pengaruhnya besar di barang-barang impor yang distok. Impor akan makin sulit. Untuk itu solidaritas sosial tetap harus dilakukan di tengah social distance. Tapi, kita masih punya harapan besar, corona akan segera berlalu. Selain itu dampak politiknya juga perlu diwaspadai,” demikian Fitradjaja.
- Gudang Besi Tua di Gresik Terbakar, Diduga Ini Penyebabnya
- Kebakaran Di Lereng Gunung Lawu Meluas, BPBD Jatim Mulai Terjunkan Water Bombing
- 21 Warga Sipil Palestina Tewas Ditembak Sniper Israel Saat Menuju Rumah Sakit Nasser