Logistik Kesehatan Bantuan Dari China Tiba Hari Ini di Bandara Halim

Sesuai rencana, pesawat TNI C 130 Hercules yang membawa alat kesehatan dari Shanghai, China, hari ini (23/3) dari Natuna mendarat di Lanud Halim Jakarta.


Sebanyak 18 personel TNI Angkatan Udara diterbangkan ke China untuk mengambil alat kesehatan dan obat-obatan untuk mengatasi virus Corona.

Sebelumnya pesawat Hercules berangkat pada Sabtu (21/3) bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Shaleh dan mendarat di Bandara Pudong-Shanghai Tiongkok Minggu malam waktu setempat.

Penerbangan misi kemanusiaan tersebut mengalami dua kali short stop (transit) yaitu di Lanud Sadjad Natuna dan Bandara Sanya di Hainan, untuk melakukan pengisian bahan bakar sebelum mendarat di Bandara Pudong, Shanghai.

Kasubdispenal TNI AU Kolonel Muhammad Yuris menerangkan misi berjalan lancar dan telah tiba di Natuna untuk persiapan diterbangkan ke Jakarta.

"Penerbangan yang telah dilakukan oleh kru pesawat hercules C-130 dengan nomer ekor Alpha 13-33 sudah hampir 27 jam dari kemarin pagi hingga pukul jam 9 lewat 26 WIB (Minggu 22/3) dan mendarat di Lanud Raden Sadjad di Natuna. Sejauh ini semuanya lancar alhamdulillah aman lancar sampai ke Natuna," ujar Yuris dalam tayangan TVone.

Sesampainya di Natuna, kru pesawat harus beristirahat sejenak sembari dicek kesehatannya oleh tim dokter di sana sebelum terbang kembali ke Jakarta pada hari ini.

Begitu juga dengan pesawat yang harus didiamkan selama lebih kurang delapan jam. Pendiaman pesawat bertujuan untuk menetralisasi udara yang masuk saat pengangkutan logistik dari China.

Selain itu, hal itu juga untuk memastikan kuman yang ada di dalamnya mati setelah disemprot dengan cairan disinfektan.

Menurut Yuris, bantuan logistik medis yang diterbangkan dari Shanghai ke Indonesia ini, itu telah disiapkan dan dikemas dalam bentuk box.

Semuanya logistik medis yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan. Berupa alat-alat kesehatan seperti disposable masks, N95 masks, protective clothing, goggles, gloves, shoe covers, infrared thermometer, dan surgical caps.

Peralatan kesehatan tersebut merupakan hasil kerja sama G to G antara Pemerintah RI dengan Pemerintah China.

”Pada saat berangkat dan mengangkut logistik, kami semua menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap. Sesampainya di Natuna, APD itu dimusnahkan dan para kru dicek kesehatannya. Syukurlah, semuanya dalam kondisi sehat,” jelas Yuris.

”Kemungkinan Senin pagi kami akan melanjutkan perjalanan dari Natuna ke Bandara Halim Perdanakusuma," tutup Yuris.