Kodam V/Brawijaya mengirim tenda portabel berukuran 2x2 meter yang dilengkapi dengan pelindung plastik yang saat ini berjejer di beberapa area Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
- Walikota Kediri: Tokoh Agama Pelayan Publik yang Harus Ikut Vaksin
- Upaya Recovery Ekonomi, Kolaborasi Porgram KADIN dan Pemkab Jombang
- Perketat Protokol Kesehatan, Pemkot Surabaya Bakal Berlakukan Sanksi Denda Bagi Pelanggar
Tenda portabel itu diberi nama Benteng Bilik Corona ( BECO-19). Alat tersebut merupakan salah satu alat penangkal COVID-19 yang saat ini digagas oleh pihak Kodam V/Brawijaya.
“Bilik itu, dilengkapi dengan pelindung di keempat sisinya. Itu untuk menyemprotkan disinfektan yang menggunakan mesin pendorong udara, sehingga mampu menghasilkan semprotan yang sangat lembut,” kata Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (23/3).
Sesuai protokol penyemprotan biologis, kata Singgih, spuyer penyemprotan diletakkan pada tiga sisi yaitu, sisi nosel di bagian atas bilik, bawah dan tengah.
“Sehingga, itu akan mengenai seluruh bagian tubuh. BECO-19 ini, dirakit oleh Satuan Zeni Kodam yang memiliki kualifikasi mekanik dan perang nuklir, biologi dan kimia (Nubika),” pungkasnya.
- Diikuti 3500 Peserta, Parade Surabaya Juang Berlangsung Semarak
- DPRD Soroti Temuan BPK Soal Buruknya Kualitas Bansos Pemkab Malang
- Bupati Tuban Raih TOP Pembina BUMD Arward 2022