Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan hingga saat ini belum ada rencana untuk melakukan pembatasan jam operasional atau penutupan pasar tradisional.
Namun begitu, pemkot terus memaksimalkan upaya preventif mencegah penyebaran Covid-19. Upaya preventif itu, seperti menyediakan wastafel portable, hand sanitizer, hingga penyemprotan disinfektan.
- Pejabat Kelurahan Bangkingan Pungli Rp30 Juta, Wali Kota Eri Bakal Beri Sanksi Tegas
- Wali Kota Eri Cahyadi Ingin PKK Terus Bergandeng Tangan dengan Pemkot Surabaya Mewujudkan Kesejahteraan
- Berkomitmen Terapkan GRC Berkelanjutan, SIER Raih Dua Penghargaan TOP GRC Award 2023
"Karena itu kita rutin lakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan disinfektan, baik di luar maupun di dalam pasar," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro dikutip Kantor Berita RMOLJatim, di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Jum'at, (27/3) sore.
Di samping itu, kata dia, untuk memastikan kebersihan para pedagang maupun calon pembeli yang datang, pihaknya telah menyiapkan hand sanitizer dan wastafel di pasar-pasar tradisional tersebut.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk melindungi mereka dari penyebaran Covid-19.
"Protokol di pasar-pasar ini sudah berjalan beberapa waktu yang lalu," pungkasnya.
- BPBD Ponorogo Terima Bantuan Ribuan Botol Hand Sanitizer
- Kapolda Jatim Tinjau Vaksinasi Komunitas Masyarakat Papua di Surabaya
- HNSI Probolinggo Tolak Rencana Impor 3 Juta Ton Garam