Interferon Buatan Kuba Dipesan 45 Negara, Terbukti Ampuh Obati Covid-19

Saat ini Kuba mendapat permintaan obat Interferon Alpha 2b Human Recombinant atau disebut IFNrec lebih dari 45 negara. Obat ini diyakini ampuh mengobati pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19.


Adapun Interferon sendiri diproduksi oleh Center of Genetic Engineering and Biotechnology (CIGB), yang merupakan sebuah lembaga berstandar internasional di Kuba.

"Interferon terus menjadi obat yang digunakan untuk memerangi infeksi virus dan itu bisa efektif, seperti yang terjadi di China, berfungsi untuk mengendalikan dan kemudian menghilangkan virus," ujar sang pencipta Interferon, Luis Herrera, yang merupakan seorang dokter asal Kuba.

"Interferon adalah senyawa alami yang fungsinya untuk menciptakan mekanisme penghambatan pada tingkat pertama dari respons tubuh," lanjutnya seperti yang dimuat Telesureenglish.

Di Amerika Latin, Interferon berhasil digunakan untuk mengatasi wabah demam berdarah tipe 2 dan konjungtivis hemoragik.

Sejak 2003, Interferon kemudian diproduksi oleh perusahaan China-Kuba, Changchun Heber Biological Technology. Obat ini juga telah memenangkan Penghargaan Inovasi Teknologi Nasional 2012 dan Penghargaan Kesehatan Nasional 2013.

Sejauh ini dokter di China telah menggunakan IFNrec untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Saat ini antivirus tersebut telah ditetapkan Komisi Kesehatan Nasional China sebagai salah satu dari 30 obat yang dinilai efektif menyembuhkan penyakit pernapasan, seperti Covid-19.

Perusahaan Changchun Heber yang berlokasi di kota Changchun pun memproduksinya sejak 25 Januari lalu.

IFNrec terbukti ampuh melawan semua jenis virus berbahaya. Selain untuk corona, IFNrec yang dibuat pada 1980-an ini juga digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker, infeksi terkait HIV, tumor, kutil kelamin, dan hepatitis tipe B dan C.

IFNrec sudah ada di Kuba selama 39 tahun, menilik laman resmi Workers World. Kuba mulai mengembangkan protein yang mengandung antivirus tersebut bersamaan dengan didirikannya industri bioteknologi pada 1981.

ChangHeber, Biotech, dan Changchun Heber Biological Technology adalah tiga perusahaan yang telah bergabung dalam kerja sama Cina-Kuba di sektor bioteknologi.

Kerjasama ini memiliki prospek luas untuk pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Saat ini bangsa Asia berjuang tanpa henti melawan virus corona dan pneumonia yang dihasilkannya.

Dengan tidak adanya vaksin yang efektif, maka China memberlakukan IFNrec kepada pasien corona.

China sendiri juga sedang menguji pengobatan baru dengan menggabungkan Remdesivir yang digunakan melawan Ebola, Ritonavir, yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV/AIDS, dan Zavesca, yang efektif dalam memecah lipid tertentu.