Sejauh Ini Virus Covid-19 Belum Ditemukan di Korea Utara, Begini Ceritanya

Sampai sekarang belum ditemukan kasus virus corona baru atau Covid-19 di Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara.


Menurut Dutabesar Korea Utara, An Kwang Il, kunci penanganan penyebaran Covid-19 yang dilakukan Korea Utara adalah keputusan cepat dan tegas untuk menutup perbatasan negara itu.

Kata Dubes An, pemerintah menutup perbatasan negara pada 22 Januari, di hari yang sama ketika pemerintah Republik Rakyat China memutuskan menutup Wuhan di Provinsi Hubei yang menjadi lokasi awal penyebaran Covid-19.

“Sejak awal kami menganggap kasus ini sangat serius. Virus corona disebutkan menular dari manusia ke manusia, dan antivirus untuk menangkalnya belum ditemukan. Cara paling efektif yang harus dilakukan adalah mencegah penyebaran dari awal,” ujar Dubes An dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/3).

Ketika perbatasan ditutup Dubes An masih berada di Pyongyang. Selama tujuh hari setelah itu menjadi semacam masa transisi yang dimanfaatkan oleh warganegara Korea Utara untuk kembali ke tanah air, dan warganegara asing untuk meninggalkan Korea Utara.

Pada “masa transisi” itu orang yang masuk ke Pyongyang dikarantina selama 15 hari.

Karena harus kembali ke tempat tugasnya di Jakarta, Dubes An meninggalkan Pyongyang dengan pesawat terakhir menuju Beijing, China, pada tanggal 1 Februari.

Setelah bermalam, dia melanjutkan penerbangan ke Indonesia dan tiba di Jakarta pada 3 Februari, dua hari sebelum pemerintah Indonesia menutup penerbangan dari China.

Awalnya, tidak sedikit negara asing yang mengecam sikap tegas Korea Utara dan menganggapnya berlebihan.

“Pemerintah Korea Utara menjelaskan kepada mereka yang mengeluh bahwa pemerintah Korea Utara menganggap jiwa rakyat lebih penting dari apapun,” ujar Dubes An.

Dubes An sangat prihatin melihat apa yang sekarang terjadi di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

“Negara-negara Eropa pernah mengkritik kami mengancam HAM (karena mengambil tindakan tegas menutup perbatasan). Tetapi kalau kita lihat apa yang terjadi sekarang, tindakan yang serius (yang kami ambil) itu lebih baik daripada kami tidak mengambil tindakan apapun. Kami anggap tindakan yang kami ambil adalah metode yang benar untuk menjaga HAM,” imbuhnya.

Pemerintah Korea Utara, sebutnya lagi, tidak mau menepuk dada. Walau sekarang belum ditemukan, namun kemungkinan masih tetap ada. Itu sebabnya pemerintah mewajibkan warga mengenakan masker di luar rumah, termasuk di dalam mobil.

Selain itu, physical distancing seperti yang dianjurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga diawasi secara ketat.