Tiba di Probolinggo, Ratusan Santri Lirboyo Disemprot Disinfektan

Tiba di Kabupaten Probolinggo, ratusan santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri asal Probolinggo langsung di sterilisasi dari Covid-19. Sebab, Kediri merupakan zona merah virus Corona di Jawa Timur.


Rombongan ini menggunakan 3 unit bus dan 4 mobile elf. Mereka tiba pantai Bentar pukul 15.00 Wib.

Kedatangan para santri ini mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian dan satuan percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo.

Setelah turun dari mobil, santri langsung disterilisasi menggunakan cairan disinfektan yang disemprotkan pada sekujur tubuh dan termasuk kendaraan dan barang bawaannya.

Para santri yang telah menempuh perjalanan sekitar 5 jam dari Kediri itu, kemudian didata dan didudukkan satu persatu dalam jarak sekitar 1 meter. Selanjutnya, mereka bergiliran diperiksa oleh petugas medis untuk melakukan pengecekkan suhu tubuh dan observasi lainnya.

Ketua Himpunan Alumni dan Santri Lirboyo (Himasal) Probolinggo Muhammad Hasan Naufal mengatakan, Santri asal Probolinggo yang dipulangkan berjumlah 144 orang. Mereka terdiri dari 120 Santri dan 24 Santriwati.

"Kami mendapat tugas dari Himasal pusat untuk mengawal dan memastikan para santri ini sampai dirumahnya dengan selamat. Karena itu kami bahkan siapkan kendaraan khusus bagi para Santri-Satriwati yang belum sempat dijemput keluarganya disini," ujarnya, pada Kantor Berita RMOJatim, dilokasi wisata pantai Bentar, Selasa (31/03).

Non Boy panggilan akrab Hasan Noval ini menjelaskan, terkait dengan pemulangan para Santi, dia menegaskan, sebelum dan sesampainya para Santri di kabupaten Probolinggo, mereka telah menjalani protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan pemerintah.

"Insya Allah seluruh Santri-Santriwati Ponpes Lirboyo seluruhnya sehat dan dijauhkan dari Covid-19. Namun bagaimanapun kami harus patuh dengan himbauan yang telah diberikan oleh pemkab Probolinggo. Karena ini demi kebaikan para santri-santriwati juga," jelasnya.

Sementara itu, juru bicara Satgas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, menegaskan, para santri tersebut nantinya akan diawasi selama 14 hari kedepan.

"Mereka tidak diperkenankan langsung melakukan kontak secara fisik dengan anggota keluarga lainnya. Dan yang lebih penting mereka dilarang untuk bepergian dan untuk sementara waktu akan terus dicek esehatannya oleh para petugas yang telah kami siapkan," ungkapnya.

Ditambahkan, selama masa pemantauan tersebut, para santri diwajibkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna meminimalisir adanya potensi bibit Covid-19 ditubuh mereka.

"Sampai dirumah langsung bersihkan diri. Dan segera melapor pada petugas medis yang mendampingi apabila ada keluhan ataupun gejala flu dan batuk yang dialami," pungkasnya.